Semua Kabupatan-Kota Diminta segera Bentuk Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah

Semua Kabupatan-Kota Diminta segera Bentuk Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah

Gubernur Sumbar Mahyeldi ketika membuka Rapat Koordinasi Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah Sumatera Barat tahun 2025 di Auditorium Gubernuran, Kamis (13/11/2025). [Foto: Dok. Biro Adpim Sumbar]

Padang, Padangkita.com - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah menekankan bahwa Sumbar memiliki potensi yang besar dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

Gerakan berwakaf dan berzakat sudah tumbuh dan berkembang dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat Sumatera Barat selama ini, dan didukung oleh potensi yang luar bisa mulai dari kuliner halal, fesyen halal, serta pariwisata halal yang dapat menggerakan ekonomi secara syariah.

Demikian disampaikan Gubernur Mahyeldi pada pembukaan Rapat Koordinasi Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah Sumatera Barat tahun 2025 di Auditorium Gubernuran, Kamis (13/11/2025).

Gubernur Mahyeldi mengungkapkan, ekonomi dan keuangan syariah merupakan dua sisi mata uang yang tidak bisa terpisahkan di Sumatera Barat. Undang - Undang Nomor 17 Tahun 2022 tentang Provinsi Sumatera Barat terkait kearifan lokal masyarakat 'Adat Basyandi Syarak, Syarak Basyandi Kitabullah' (ABS-SBK), menjadi pondasi dalam menjalankan syariah agama Islam dan menuntun masyarakat Sumatera Barat pada aspek kehidupan dengan tata cara yang halal dalam memenuhi kaidah agama Islam.

"Ini menandakan ekonomi dan keuangan Ssyariah merupakan salah satu potensi strategis yang dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru di Sumbar," kata Mahyeldi.

Disebutkan, sekitar 98 persen masyarakat Sumbar beragama Islam, dan memegang teguh falsafah 'Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah' (ABS-SBK) yang sejalan dengan prinsip keuangan syariah.

"Untuk memaksimalkan kontribusinya, dibutuhkan kerja sama lintas sektor yang terencana dan terintegrasi," ujarnya.

Pada 15-16 November 2025, akan diaksanakan Konferensi Wakaf Internasional (KWI) di Hotel Truntum Padang, yang merupakan kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Sumbar dengan Pondok Modern Darussalam Gontor yang bertujuan untuk melahirkan gagasan baru dan solusi konkrit dalam pengelolaan waqaf produktif.

Adanya Konferensi Wakaf ini akan membantu penguatan industri halal dan UMKM halal, penguatan ekspor halal dan kerja sama ekonomi syariah internasional, penguatan ekosistem halal, penguatan keuangan syariah, dan penguatan dana sosial syariah.

"Untuk itu perlunya sinergi pengembangan ekonomi syariah di daerah memerlukan dukungan dan sinergi seluruh stakeholders terkait," tegasnya.

Mahyeldi menjelaskan dalam Rencana  Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Sumbar 2025-2029, telah ditetapkan muatan ekonomi dan keuangan syariah pada Misi ke empat, yaitu: Memperkuat Peran Ekonomi dan Keuangan Syariah Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi.

Potensi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Sumbar 2025–2029 terletak pada penguatan sektor ekonomi unggulan seperti pertanian, perdagangan UMKM, green economy dan potensi energi baru terbarukan yang selaras dengan prinsip syariah.

"Strateginya meningkatkan kualitas investasi, digitalisasi UMKM, revitalisasi infrastruktur dan memperkuat ekonomi di nagari di masa yang akan datang," jelasnya.

Dalam sambutannya, Gubernur minta semua Kabupaten dan Kota se-Sumbar paling lambat awal tahun 2026 telah membentuk kelembagaan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) yang ditetapkan dengan SK Kepala Daerah masing- masing.

"Karena nanti akan ada penilaian Adinata Syariah tingkat Provinsi pada tahun 2026 oleh Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah," ulasnya.

"Dengan begitu kolaborasi dan sinergitas Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Sumbar dapat menjadi gerakan masif dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah," ia menambahkan.

Sebelumnya, Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Sumatera Barat, Kuartini Deti Putri menjelaskan Rakor ini merupakan penguatan ekonomi dan keuangan syariah mendukung transformasi ekonomi dan transformasi sosial di daerah melalui hilirisasi industri halal dan penguatan rantai halal melalui UMKM.

"Rakor diharapkan dapat sikronisasi, sinergitas dan harmonisasi antara pusat dengan provinsi dan kabupaten kota dalam penguatan ekonomi dan keuangan syariah," ujar Deti.

Rakor Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah Sumatera Barat Tahun 2025 diikuti 115 peserta yang terdiri dari Bupati dan Wali kota se-Sumbar, KNEKS Sumbar, instansi vertikal, OPD Provinsi dan Kabupaten/Kota, perguruan tinggi, Halal Madani, Halal Center, dan Satgas Halal.

Rakor sekaligus merumuskan upaya strategis dan rencana aksi kabupaten/ kota dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi sesuai yang telah di tetapkan dalam dokumen perencanaan daerah.

Baca juga: Mahyeldi Ansharullah Kepala Daerah Terinovatif Pengembangan Ekonomi Syariah 2021

Akhir laporannya, Deti mengharapkan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Sumatera Barat dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Semua dapat dilakukan dengan komitmen dan konsisten atas rencana bersama yang telah ditetapkan di dalam dokumen perencanaan. [*/adpsb]

Baca Juga

Peserta Konferensi Wakaf Internasional Mulai Berdatangan, Pimpinan Gontor Disambut di BIM
Peserta Konferensi Wakaf Internasional Mulai Berdatangan, Pimpinan Gontor Disambut di BIM
Vasko Ruseimy: Presiden Prabowo Membangun Seluruh Wilayah Indonesia Tanpa Sekat Politik
Vasko Ruseimy: Presiden Prabowo Membangun Seluruh Wilayah Indonesia Tanpa Sekat Politik
Tiga Daerah di Sumbar Jadi Lokasi Sekolah Rakyat, Limapuluh Kota Resmi Bergabung
Tiga Daerah di Sumbar Jadi Lokasi Sekolah Rakyat, Limapuluh Kota Resmi Bergabung
Irman Gusman Dorong TransNusa Buka Rute Bali – Padang Dongkrak Pariwisata Sumbar - Mentawai
Irman Gusman Dorong TransNusa Buka Rute Bali – Padang Dongkrak Pariwisata Sumbar - Mentawai
Gubernur Mahyeldi Pastikan Sejumlah Tokoh Penting Hadir di Konferensi Wakaf Internasional
Gubernur Mahyeldi Pastikan Sejumlah Tokoh Penting Hadir di Konferensi Wakaf Internasional
Gubernur Mahyeldi Tegaskan Wakaf sebagai Solusi Pembangunan Berkelanjutan
Gubernur Mahyeldi Tegaskan Wakaf sebagai Solusi Pembangunan Berkelanjutan