Semarang, Padangkita.com – Pemerintah Kota (Pemko) Padang terus mematangkan rencana strategis untuk menghidupkan kembali kawasan bersejarah di ibu kota Sumatera Barat tersebut. Sebagai langkah akselerasi, Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir, memimpin langsung kegiatan studi tiru (benchmarking) ke kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, pada Rabu (12/11/2025).
Kunjungan kerja ini turut didampingi oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat, Lila Yanwar, beserta jajaran perangkat daerah terkait. Kehadiran rombongan disambut oleh Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin, dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Indriyasari.
Dalam pertemuan tersebut, Maigus Nasir menegaskan alasan pemilihan Semarang sebagai lokasi rujukan utama. Menurutnya, transformasi Kota Lama Semarang merupakan salah satu contoh paling sukses di Indonesia dalam menyulap kawasan terbengkalai menjadi destinasi wisata unggulan.
Maigus menyebutkan bahwa banyak aspek manajerial dan teknis dari Semarang yang akan diadopsi untuk diterapkan di Padang. Tujuannya bukan sekadar memoles bangunan tua, melainkan menciptakan ekosistem kawasan yang tertata, hidup, serta mampu menjadi magnet pariwisata dan pusat ekonomi kreatif baru.
Pemerintah Kota (Pemko) Padang tidak ingin berlama-lama dalam wacana. Maigus mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan langkah konkret. Dukungan anggaran melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Padang telah dialokasikan untuk memulai proyek ini dalam waktu dekat.
Ia memastikan bahwa tahap awal penataan akan dimulai pada Desember 2025 mendatang. Fokus pengerjaan akan menyasar tiga titik utama yang krusial, termasuk di dalamnya kawasan inti Kota Tua Padang.
Selain menyerap ilmu dari Semarang, Maigus menambahkan bahwa rombongan juga dijadwalkan melanjutkan studi banding ke Provinsi DKI Jakarta. Di sana, mereka akan meninjau pengelolaan kawasan Kota Tua Jakarta serta mempelajari pola sinergi lintas sektor dalam menjaga warisan budaya (heritage) di tengah modernisasi perkotaan.
Menanggapi antusiasme tersebut, Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin, membedah strategi di balik kesuksesan wajah baru Kota Lama Semarang. Ia memaparkan tahapan krusial mulai dari perencanaan tata ruang yang ketat, pelestarian orisinalitas bangunan bersejarah, hingga pelibatan sektor swasta.
Iswar menekankan bahwa revitalisasi fisik saja tidak cukup. Diperlukan pengembangan ekonomi kreatif berbasis budaya untuk menggerakkan roda perekonomian masyarakat sekitar agar kawasan tersebut memiliki napas kehidupan.
Baca Juga: Padang Gandeng Pakar UGM, Targetkan Revitalisasi Kota Tua dan Status Kota Kreatif UNESCO
Ia berpesan bahwa kunci keberhasilan revitalisasi terletak pada kolaborasi dan komitmen yang kuat antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Sinergi inilah yang dinilai mampu menjaga nilai sejarah sekaligus menghidupkan potensi ekonomi kawasan secara berkelanjutan. [*/hdp]











