Padang, Padangkita.com – Pemerintah Kota (Pemko) Padang mengintensifkan persiapan menuju simulasi bencana besar. Sebanyak 921 perwakilan dari berbagai elemen, mulai dari pemerintah, dunia usaha, lembaga pendidikan, hingga komunitas, mengikuti Workshop Kesiapsiagaan Menghadapi Gempa Bumi Berpotensi Tsunami di Gedung Bagindo Aziz Chan Youth Center, Selasa (21/10/2025).
Workshop yang diikuti ratusan peserta ini merupakan tahap awal menuju pelaksanaan 'Tsunami Drill' terbesar yang pernah digelar di Kota Padang pada 5 November 2025 mendatang.
Wali Kota Padang, Fadly Amran, dalam sambutannya menegaskan bahwa kesiapsiagaan harus menjadi perhatian utama seluruh lapisan masyarakat. Menurutnya, kegiatan ini sangat penting untuk menyatukan langkah dan mempersiapkan seluruh komponen agar simulasi besar yang akan dilaksanakan dapat berjalan baik dan lancar.
"Saya mengajak seluruh warga Kota Padang untuk dapat hadir dalam kegiatan tersebut. Karena kalau hanya sebagian yang mengikuti, tentu hasilnya tidak maksimal. Apalagi simulasi ini bukan hanya seremonial, tapi bagian dari edukasi dan kesiapsiagaan yang harus kita tanamkan secara terus-menerus,” ujar Wali Kota.
Fadly Amran mengungkapkan bahwa puncak kegiatan kesiapsiagaan ini akan ditandai dengan pelaksanaan 'Tsunami Drill' terbesar yang bertepatan dengan peringatan Hari Tsunami Sedunia.
Simulasi akbar ini ditargetkan diikuti oleh sekitar 200 ribu warga dari 55 kelurahan di delapan kecamatan yang berada di zona merah dan berpotensi terdampak bencana tsunami.
"Pelaksanaan simulasi ini mengusung prinsip zero accident, dan merupakan bagian dari Program Unggulan (Progul) Pemko Padang, yakni Padang Sigap. Kesiapsiagaan menghadapi bencana merupakan salah satu perhatian utama Pemerintah Kota Padang," tegasnya.
Wali Kota juga memberikan instruksi keras kepada jajaran Camat dan Lurah, “Walaupun kita memiliki infrastruktur, petugas, dan relawan, kalau warganya tidak siap maka hasilnya tidak akan optimal. Karena itu saya minta sosialisasi ini sampai ke pintu-pintu rumah warga. Tempelkan stiker jalur evakuasi, petakan titik pengungsian, dan lakukan latihan bersama masyarakat,” pesannya.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Padang, Hendri Zulviton, merinci bahwa 921 peserta workshop terdiri dari perwakilan kunci di delapan kelurahan terdampak:
- Kepala sekolah.
- Ketua RW dari delapan kelurahan terdampak.
- Perwakilan instansi, lembaga, dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Padang.
- Unsur dunia usaha, rumah sakit, perbankan, dan perhotelan.
Menurut Hendri, workshop ini bertujuan untuk menyamakan persepsi, merencanakan langkah, mendata, serta menyusun rencana aksi bersama dalam menghadapi potensi bencana.
Baca Juga: Pemko Padang Matangkan Skenario Drill Tsunami untuk Hadapi Potensi Gempa Megathrust
"Workshop ini difokuskan bagi instansi dan lembaga yang belum memiliki rencana maupun peta evakuasi. Dalam waktu dekat, kegiatan akan dilanjutkan dengan latihan gladi ruang dan gladi peta sebagai tahap lanjutan dari persiapan simulasi besar yang akan digelar pada awal November nanti,” pungkasnya. [*/hdp]