Padang, Padangkita.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) menetapkan Kawasan Kota Tua Padang sebagai salah satu destinasi wisata unggulan yang akan menjadi fokus percepatan pengembangan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029.
Hal ini mengemuka dalam Rapat Percepatan Pengembangan Destinasi Wisata Unggulan yang digelar di Aula Dinas Pariwisata Sumatera Barat, Selasa (14/10/2025).
Dalam rapat yang dihadiri oleh tujuh kepala dinas pariwisata kabupaten/kota, Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang, Yudi Indra Syani, memaparkan secara komprehensif potensi, tantangan, dan rencana aksi untuk merevitalisasi Kota Tua. Menurutnya, kawasan ini bukan hanya sekadar aset lokal, tetapi juga warisan budaya yang memiliki nilai jual hingga ke tingkat dunia.
"Kota Tua Padang adalah saksi bisu perkembangan peradaban multietnis di pesisir barat Sumatra. Dengan 74 bangunan cagar budaya yang ditetapkan, kawasan ini memiliki nilai sejarah, arsitektur unik, dan keragaman budaya yang luar biasa," papar Yudi Indra Syani di hadapan forum.
Pemaparan tersebut menyoroti bagaimana Kota Tua Padang telah berevolusi dari pusat perdagangan di era kolonial, yang diramaikan oleh etnis Minangkabau, Tionghoa, India, dan Nias, hingga menjadi destinasi yang diakui secara internasional.
Salah satu pencapaian gemilang adalah masuknya "Padang Old City: a cultural bridge to the world" sebagai nominasi penghargaan bergengsi dari United Cities and Local Governments (UCLG) - Mexico City - Culture 21.
Lebih lanjut, Yudi menjelaskan bahwa revitalisasi tidak hanya menyentuh aspek fisik seperti perbaikan infrastruktur dan beautifikasi, tetapi juga menghidupkan kembali roh kawasan tersebut sebagai pusat aktivitas budaya dan ekonomi kreatif.
Sejumlah event berskala nasional seperti Festival Siti Nurbaya, yang masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN) 2025, serta festival berbasis komunitas seperti Kota Tua Festival - "Urang Padang Jalan Barampek" menjadi strategi utama untuk menarik wisatawan.
"Kami juga mendorong Kota Padang sebagai Kota Gastronomi Dunia melalui program 'Taste of Padang Experience' yang akan menjadikan Kota Tua sebagai salah satu etalasenya," tambahnya.
Meski demikian, Yudi tidak menampik adanya tantangan serius seperti pelapukan bangunan cagar budaya, vandalisme, serta kebutuhan akan pengelolaan terpadu yang melibatkan lintas sektor.
Oleh karena itu, Pemko Padang telah menyusun masterplan yang mencakup pembentukan badan pengelola khusus, optimalisasi aset, dan penyusunan pedoman pelestarian.
Baca Juga: Wujudkan Padang sebagai Destinasi Unggulan, Kota Tua Siap Direvitalisasi
Rapat ini menjadi sinyal kuat bahwa Pemerintah Provinsi Sumbar memberikan dukungan penuh untuk menjadikan Kota Tua Padang bersaing dengan kawasan pusaka (heritage) lain di tingkat nasional maupun internasional, seperti Kota Tua Jakarta atau Sawahlunto yang telah lebih dulu diakui UNESCO. [hdp]
