Padang, Padangkita.com – Semen Padang Hospital (SPH) mengadakan kegiatan pembinaan teknis atau coaching bertajuk Tuberkulosis (TB).
Acara ini merupakan pendampingan dari Dinas Kesehatan Kota Padang (DKK) untuk meningkatkan kualitas tata laksana dan pelayanan penyakit TB di rumah sakit.
Kegiatan ini berlangsung sejak Mei hingga Agustus 2025 dengan total empat kali pertemuan. Metode pelatihannya mencakup pemaparan materi, diskusi kasus, tinjauan ulang Standar Operasional Prosedur (SOP), serta simulasi alur pelayanan pasien TB di rumah sakit.
Menurut Manajer Layanan Poliklinik & MCU Semen Padang Hospital, dr. Suciliani Deyosky, kegiatan ini melibatkan dokter, perawat, analis laboratorium, dan petugas farmasi dari SPH, serta tim pendamping dari DKK Padang.
“Pemateri ditunjuk oleh DKK Padang, terdiri dari dokter spesialis anak, perawat TB terlatih, analis laboratorium TB, dan petugas farmasi yang berpengalaman dalam program TB,” kata Suciliani, Rabu (27/8/2025).
Ia menjelaskan bahwa SPH menangani pasien TB sesuai pedoman nasional, dimulai dari skrining gejala, pemeriksaan laboratorium dengan Tes Cepat Molekuler (TCM), rontgen jika diperlukan, hingga penatalaksanaan terapi obat anti-tuberkulosis (OAT).
SPH juga aktif memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga, serta melaporkan setiap kasus TB ke DKK melalui aplikasi Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB).
Harapan dari kegiatan ini adalah peningkatan kompetensi tenaga kesehatan dalam diagnosis, tata laksana, dan pemantauan pasien TB.
Selain itu, diharapkan adanya implementasi alur pelayanan yang sesuai standar nasional, optimalisasi pencatatan dan pelaporan melalui SITB, serta peningkatan koordinasi antarprofesi dalam penanganan TB.
Salah satu peserta, Tiwi, menyatakan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat karena memberikan informasi terbaru dan memperjelas alur pelayanan TB di rumah sakit. “Coaching memfasilitasi diskusi langsung antara tenaga kesehatan dan pihak DKK,” ujar Tiwi.
Materi yang didapat peserta, antara lain teknik diagnosis TB pada anak dan dewasa sesuai standar terbaru, penggunaan dan pelaporan melalui aplikasi SITB, serta peningkatan keterampilan komunikasi untuk edukasi pasien agar patuh minum obat.
Baca Juga: Perangi Tuberkulosis di Kota Padang, Tantangan dan Harapan Menuju Eliminasi 2030
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan penanganan TB di SPH menjadi lebih cepat, terkoordinasi, dan sesuai pedoman, sehingga dapat menekan angka penularan TB di masyarakat serta menurunkan angka pasien putus obat. [*/hdp]