Padang, Padangkita.com – Pemerintah Kota (Pemko) Padang kian serius mewujudkan predikat Kota Sehat dan Kota Pintar, dengan fokus utama pada penanganan sampah.
Untuk mempercepat pencapaian target tersebut, Pemko Padang mengajak akademisi berkolaborasi dalam memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat.
Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir, menyampaikan hal tersebut saat menjadi narasumber dalam seminar nasional "Peran Jurusan Kesehatan Lingkungan dalam Mendukung Kota Padang Sehat" di Auditorium Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekkes Kemenkes) Padang pada Sabtu (23/8/2025).
"Kami berharap dapat berkolaborasi dengan akademisi Poltekkes Kemenkes Padang, terutama dari jurusan kesehatan lingkungan, untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pengelolaan sampah," ujar Maigus.
Menurutnya, peran akademisi sangat penting untuk memastikan pengelolaan sampah berjalan secara berkelanjutan. Ia menjelaskan, saat ini Kota Padang telah memiliki 104 Lembaga Pengelola Sampah (LPS) yang tersebar di setiap kelurahan. Lembaga ini didukung penuh oleh Pemko Padang melalui penyediaan operator dan sarana berupa bentor.
Pada kesempatan itu, Maigus juga menyampaikan kabar baik. Berdasarkan penilaian sementara Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), Kota Padang menempati peringkat pertama untuk kategori kota besar se-Indonesia dengan nilai 66,25.
"Ini modal besar bagi kita, namun perjuangan belum selesai. Target nilai yang harus dicapai ialah 75 hingga 85 agar bisa meraih Piala Adipura," terangnya.
Untuk bisa membawa pulang Piala Adipura, Maigus menegaskan bahwa ada syarat mutlak yang harus dipenuhi. Syarat tersebut meliputi nihilnya TPS liar, penerapan sistem controlled landfill atau sanitary landfill, serta tidak adanya praktik pembakaran sampah.
Baca Juga: Wawako Padang: Sinergi LPS dan Bank Sampah Jadi Kunci Utama Wujudkan Padang Bebas Sampah
"Kami berkomitmen membawa kembali Piala Adipura, sekaligus menjadikan Padang sebagai contoh bagi daerah lain dalam pengelolaan sampah," pungkasnya. [*/hdp]