Padang, Padangkita.com - Universitas Andalas (Unand) kembali menunjukkan komitmennya sebagai institusi pendidikan tinggi yang inklusif dan ramah disabilitas. Hal ini terlihat jelas dalam pelaksanaan ujian tulis Seleksi Masuk (SIMA) 2025 yang diselenggarakan pada Rabu (18/6) kemarin, di mana sebanyak empat peserta penyandang disabilitas turut serta secara serentak di berbagai Laboratorium Komputer (Labkom) yang telah ditetapkan, salah satunya di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Kampus Limau Manis.
Wakil Rektor I Universitas Andalas, Prof. Syukri Arief, menegaskan bahwa inklusivitas dalam pendidikan tinggi merupakan bagian tak terpisahkan dari upaya menjunjung kesetaraan akses pendidikan bagi semua kalangan.
"Kami memastikan bahwa seluruh peserta, termasuk penyandang disabilitas, mendapatkan hak dan kesempatan yang sama untuk mengikuti ujian SIMA," ujar Prof. Syukri saat memantau langsung pelaksanaan ujian di Labkom Fakultas Hukum.
Ia menambahkan bahwa Unand telah mempersiapkan segala sesuatunya secara maksimal, mulai dari proses registrasi, penyediaan fasilitas pendukung, hingga pendampingan khusus oleh Juru Bahasa Isyarat (JBI).
Langkah proaktif Unand ini memastikan bahwa tidak ada hambatan berarti bagi para peserta disabilitas dalam menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Bahkan, bagi peserta disabilitas yang memilih Program Studi Arsitektur, mereka juga telah mengikuti tes menggambar pada hari sebelumnya, dengan seluruh proses didukung penuh oleh panitia SIMA dan JBI.
Salah seorang peserta penyandang disabilitas, Aditya Pratama, menyampaikan apresiasi mendalamnya terhadap kesiapan panitia dan keramahan lingkungan ujian. Pengalamannya membuktikan komitmen Unand dalam menciptakan atmosfer ujian yang mendukung.
"Saya merasa dihargai dan diberi kesempatan yang adil. Kehadiran Juru Bahasa Isyarat sangat membantu saya memahami instruksi dan mengurangi rasa cemas saat ujian," ungkap Adit dengan bahasa isyarat yang diterjemahkan oleh JBI, menunjukkan betapa krusialnya dukungan yang diberikan.
Pelaksanaan ujian SIMA 2025 yang inklusif ini menjadi bagian integral dari transformasi Universitas Andalas sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH). Dengan status baru ini, Unand tidak hanya bertekad untuk unggul secara akademik, tetapi juga semakin memperkuat posisinya sebagai institusi yang menjunjung tinggi nilai-nilai inklusivitas dan keadilan bagi seluruh civitas akademika dan calon mahasiswanya.
Baca Juga: Unand Buka Penerimaan Mahasiswa Baru Lewat SIMA Akademik Nilai Ujian, Catat Jadwalnya
Ujian tulis SIMA 2025 di Universitas Andalas, dengan demikian, bukan sekadar sebuah proses seleksi akademik. Lebih dari itu, ini adalah cerminan nyata dari komitmen kuat institusi terhadap pendidikan yang memberikan kesetaraan dan peluang yang sama bagi seluruh anak bangsa untuk meraih cita-cita pendidikan tinggi. [*/hdp]
