Padang, Padangkita.com - Semen Padang FC akhirnya berhasil keluar dari jeratan zona degradasi BRI Liga 1 2024/25 setelah meraih kemenangan penting di kandang. Tambahan tiga poin penuh didapat Kabau Sirah usai menaklukkan Madura United FC dengan skor 2-1 pada pertandingan pekan ke-31 yang berlangsung di Stadion Haji Agus Salim, Minggu (4/5) lalu. Hasil ini membawa Semen Padang FC naik ke peringkat 15 klasemen sementara.
Dalam laga krusial tersebut, gelandang bertahan Semen Padang FC, Alhassan Wakaso, tampil menonjol dengan performa solidnya. Kontribusi pemain asal Ghana ini membuatnya dinobatkan sebagai Player of The Match (PoTM). Usai pertandingan, mantan pemain klub Prancis FC Lorient itu menyampaikan apresiasinya.
“Saya berterima kasih kepada teman-teman di tim dan suporter. Saya senang dengan cara mereka mendukung kami,” ujar Alhassan Wakaso, merespons penghargaan yang diterimanya.
Meskipun Semen Padang FC kini telah keluar dari zona merah, Alhassan menegaskan bahwa perjuangan belum usai. Menurutnya, tim masih harus tetap fokus dan bekerja keras di tiga laga sisa BRI Liga 1 2024/25 demi meraih hasil positif secara berkelanjutan.
“Kami senang dengan tiga poin ini. Kami masih harus maju lagi,” tegas Alhassan, saat dimintai keterangan pada Kamis (8/5/2025). Ia menambahkan, “Kami harus tetap fokus dan kerja keras melanjutkan cara kami berjuang. Ini adalah poin penting. Karena kami sekarang berada satu poin di atas zona degradasi. Tapi ini masih belum selesai. Kami masih harus melanjutkannya,” sambungnya.
Kontribusi Alhassan melawan Madura United memang cukup signifikan secara statistik, dengan mencatatkan 53 operan sukses, tiga tekel, dan lima intersep. Namun, Alhassan merendah dan menekankan bahwa kemenangan diraih berkat kerja keras seluruh tim, bukan hanya dirinya. “Semua yang ada di tim bekerja keras. Mereka semua bertarung,” pujinya kepada rekan-rekannya.
Kompetisi sepak bola kasta tertinggi Indonesia musim 2024/25 memang telah memasuki fase paling krusial dengan hanya menyisakan tiga pekan pertandingan. Persaingan ketat justru tersaji di papan bawah klasemen, di mana sebanyak tujuh tim masih harus berjuang keras untuk memperebutkan posisi aman agar terhindar dari degradasi ke liga di bawahnya musim depan.
Saat ini, tim yang berada dalam posisi paling genting dan masih menduduki zona merah adalah PSS Sleman dan PSIS Semarang, yang tertahan di peringkat 17 dan 18 dengan koleksi 25 poin. Secara matematis, peluang mereka untuk merangkak naik memang masih ada, namun sangat bergantung pada hasil tim-tim di atasnya.
Satu tim lain yang juga masih berada tepat di bibir zona merah adalah PS Barito Putera, yang menempati peringkat ke-16 dengan 30 poin. Peluang Barito Putera untuk bertahan secara matematis jauh lebih besar dibanding dua tim di bawahnya, mengingat jarak poin yang tipis dengan tim-tim di atas zona degradasi.
Barito Putera hanya terpaut satu poin dari Semen Padang FC (31 poin) di peringkat 15. Jarak poin mereka juga hanya dua poin dari Persis Solo (32 poin) di peringkat 14, dan tiga poin dari Madura United FC (33 poin) yang berada di posisi ke-13.
Menarik dicermati, dari ketujuh tim yang posisinya belum sepenuhnya aman tersebut, Semen Padang FC menunjukkan tren performa paling positif belakangan ini. Kabau Sirah sukses mencatat tiga kemenangan beruntun dalam tiga pertandingan terakhir mereka, sebuah modal berharga dalam upaya mengamankan posisi di liga elit.
Baca Juga: Tinggal 3 Pekan Sisa, 7 Tim Bersaing Ketat Hindari Degradasi di BRI Liga 1
Di tiga laga sisa, Semen Padang FC akan menghadapi tantangan berat dengan dua pertandingan tandang, yaitu melawan Persebaya Surabaya dan Arema FC. Di antara dua laga away tersebut, terselip satu laga kandang krusial yakni menjamu Persik Kediri. Konsistensi dan kerja keras tim di bawah arahan Alhassan Wakaso dan seluruh elemen tim akan sangat menentukan nasib Semen Padang FC di akhir musim ini. [*/hdp]