Padang, Padangkita.com – Bank Nagari telah menyampaikan keseriusan untuk ikut membiayai proyek pembangunan Flyover Sitinjau Lauik, yang rencanannya ground breaking Desember 2024 nanti.
Keinginan Bank Nagari itu disampaikan oleh Plt Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Audy Joinaldy kepada Kementerian Pekerjaan Umum (PU) sebagai pihak yang punya proyek, melalui Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian PU Rachman Arief Dienaputra dan Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PU Triono Junoasmono, Jumat (15/11/2024) lalu.
Dalam pengantarnya pada pertemuan itu, Plt Gubernur Sumbar Audy Joinaldy sangat berharap Bank Nagari sebagai bank lokal bisa ikut membiayai pembangunan proyek tersebut. Dari total anggaran proyek Rp2,7 trilun, Bank Nagari sendiri sanggup membiayai Rp500 miliar. Kemudian, siasanya Rp2,2 triliun, kata Audy, bisa dibiayai melalui sindikasi Bank Daerah.
“Kenapa kami sangat berharap Bank Nagari dapat ikut membiayai proyek ini, karena proyek ini berada di Sumatera Barat. Kalau proyek ini dibiayai oleh Bank Nagari, akan mengangkat marwah Sumatera Barat. Dan, kalau berhasil, akan menjadi role model bagi bank daerah lainnya untuk ikut membiayai proyek negara di daerah,” ungkap Audy.
Pengalaman Bank Nagari di Poyek Besar
Direktur Utama (Dirut) Bank Nagari Gusti Candra yang mendampingi Plt Gubernur Audy di Kantor Kementerian PU tersebut, mengungkapkan bahwa Bank Nagari saat ini memiliki aset Rp32 triliun.
Selain itu, bank kebanggaan masyarakat Sumbar ini, juga sudah punya pengalaman dan terbiasa ikut membiayai proyek-proyek pembangunan melalu sindikasi dengan bank daerah lainnya, serta dengan bank Himbara (Himpunan Bank Milik Negara).
“Kami mohon pembangunan Flyover Sitinjau Lauik kami dilibatkan dalam pembiayaan. Kami siap membiayai pembangunan Flyover Sitinjau Lauik,” kata Gusti Candra.
Lebih jauh Gusti memaparkan, setidaknya Bank Nagari telah berpengalaman ikut membiayai 12 proyek besar melalui sindikasi. Adapun proyek tersebut di antaranya, poyek pembangunan Jalan Tol Cikopo-Palimanan yang bernilai Rp12,6 triliun. Di sini, toal pembiayaan melalui sindikasi sebesar Rp8,8 triliun. Bank Nagari sendiri, ikut pembiayaan sebesar Rp75 miliar.
Kemudian, pembangungan Jalan Tol Cimanggis-Cibitung dengan nilai proyek Rp6,64 triliun. Sindikasi ikut pembiayaan sebesar Rp4,24 triliun. Sementara Bank Nagari ikut pembiayaan sebesar Rp200 miliar.
Selanjutnya dalam proyek pembangunan Jalan Tol Pejagan-Pemalang dengan nilai proyek Rp6,75 trilun. Di sini sindikasi ikut pembiayaan sebesar Rp4,73 triliun. Bank Nagari sendiri ikut pembiayaan Rp100 miliar.
Proyek pembangunan Jalan Tol Semanan-Sunter-Pulo Gadung dengan nilai proyek Rp21 triliun. Sindikasi dalam proyek ini ikut pembiayaan sebesar Rp13,7 triliun. Bank Nagari ikut pembiayaan sebesar Rp200 miliar.
Berikutnya, proyek pembangunan Jalan Tol Pemalang-Badung nilai proyek Rp4,88 triliun. Sindikasi ikut pembiayaan sebesar Rp3,72 triliun. Sementara, Bank Nagari ikut pembiayaan sebesar Rp100 miiar.
Dalam proyek Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) dengan nilai proyek Rp5,84 triliun, sindikasi ikut pembiayaan sebesar Rp4 triliun. Bank Nagari sendiri ikut pembiayaan sebesar Rp50 miliar.
Selain pembangunan jalan tol, Bank Nagari juga punya pengalaman melalui sindikasi membiayai proyek lainnya. Di antaranya proyek milik PLN senilai Rp4,7 triliun, di mana semuanya dibiayai oleh sindikasi. Dan, Bank Nagari sendiri ikut pembiayaan sebesar Rp60 miliar.
Ada pula proyek milik pemerintahan di luar Sumbar, yakni proyek milik Pemprov Bengkulu senilai Rp140 miliar, dan Bank Nagari ikut pembiayaan sebesar Rp35 miliar. Lalu, proyek milik Pemkab Muko-muko senilai Rp250 miliar, dan Bank Nagari membiayai Rp25 miliar.
Bank Nagari juga punya pengalaman ikut pembiayaan sejumlah proyek milik swasta, seperti PT APP yang dibiayai melalui sindikasi sebesar Rp6,73 triliun, dan Bank Nagari ikut pembiayaan sebesar Rp731 miliar.
Baca juga: Bank Nagari Ingin Ikut Pembiayaan Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik, Sanggup Rp500 Miliar
Kemudian, Asrilla Hotel dengan nilai Rp70 miliar melalui sindikasi, dan Bank Nagari ikut membiayai sebesar Rp35 miliar. PT. Varindo Lombok Inti dengan total pembiayaan melalui sindikasi sebesar Rp500 miliar, dan Bank Nagari ikut membiayai Rp10 miliar.
[*/pkt]