Debat Publik Kedua Pilkada Kota Padang Berlangsung Seru, Paslon Saling 'Serang'

Debat Publik Kedua Pilkada Kota Padang Berlangsung Seru, Paslon Saling 'Serang'

Ketiga pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang dalam debat publik kedua yang diselenggarakan oleh KPU. [Foto: Padangkita]

Padang, Padangkita.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Padang kembali menggelar debat publik pemilihan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang, Jumat (15/11/2024) malam.

Pada debat kedua dan pamungkas ini, KPU Kota Padang mengusung tema "Transformasi Sosial Menuju Kota Padang yang Maju dan Bermartabat."

Tema ini dipilih untuk menggali visi, misi, serta program kerja dari setiap pasangan calon (paslon) dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Kota Padang.

Ketua KPU Kota Padang, Dorri Putra menjelaskan bahwa tema tersebut dirancang untuk mengeksplorasi rencana transformasi sosial yang bertujuan mewujudkan Kota Padang yang lebih maju, bermartabat, dan berkelanjutan.

Dalam debat ini, para kandidat akan menyampaikan pandangan mereka terkait empat subtema penting, yakni transformasi sumber daya manusia (SDM), ketahanan sosial, budaya, dan ekologi, penanganan ketidaksetaraan dan kemiskinan, serta tata ruang yang humanis dan mitigasi bencana.

Dorri mengungkapkan bahwa KPU telah menunjuk tujuh panelis yang terdiri dari akademisi, budayawan, dan tokoh masyarakat untuk menggali lebih dalam visi dan program kerja setiap pasangan calon.

Debat kali ini juga masih akan berlangsung dam enam sesi dimana meliputi pembukaan, penyampaian visi-misi, pendalaman program, hingga sesi tanya jawab dan sanggahan antar paslon.

“Kami berharap debat ini dapat dimanfaatkan para kandidat untuk memaparkan rencana mereka secara jelas dan menyeluruh kepada masyarakat,” ujar Dorri.

Saling 'Serang'

Berbeda dibanding debat sebelumnya, kali ini ketiga pasangan calon langsung "menyerang" saat diberi kesempatan tampil.

Di sesi awal dalam penyampaian visi misi, pasangan calon nomor urut 1, Fadly Amran - Maigus Nasir 38 persen warga Kota Padang langsung menyoroti sulitnya lapangan kerja di Kota Padang.

"Banyak anak muda kita yang mengeluhkan sulitnya lapangan pekerjaan, terutama pekerja baru, sehingga menyebabkan banyak permasalahan sosial akibat pengangguran. Bahkan Kota Padang sempat menempati urutan pertama angka pengangguran terbuka di Pulau Sumatera, kondisi ini menyebabkan anak-anak kita dekat dengan kenakalan remaja," ungkap Fadly.

Ia juga mengklaim bahwa, telah menampung berbagai permasalahan masyarakat lebih dari 700 titik sosialisasi dan dibackup dengan data survei.

"Lalu juga tentang bantuan sosial yang betul-betul adil, ini menjadi isu yang banyak kami dapatkan. Penyaluran bantuan sosial dari kementerian diintervensi dengan kepentingan politik, survei yang akan merugikan masyarakat," ungkapnya.

Sementara itu, paslon nomor urut 2, Muhammad Iqbal - Amasrul mengungkapkan bahwa kota Padang dihadapi dengan berbagai masalah, sehingga tidak mungkin membangun kota dengan mengandalkan pengalaman hanya 2 Kecamatan (Padang Panjang).

"Kota Padang ini penduduknya hampir satu juta, perlu kepemimpinan yang berkolaborasi, Pak Amasrul mantan lurah, Camat, Sekda, yang sudah mengurus 11 kecamatan, 114 kelurahan," ujarnya.

Sementara itu, paslon nomor urut 3, Hendri Septa dan Hidayat mengatakan bahwa lawan mereka baru hanya akan melakukan yang terbaik sedangkan dirinya telah berbuat hal tersebut.

"Itu semua sudah kami lakukan dan selesaikan dengan baik. Kami komitmen untuk melanjutkan pembagunan yang lebih baik, mewujudkan Kota Padang yang metropolitan, maju berazaskan keimanan dan ketaqwaan," ujarnya.

Sementara pada segmen kedua, sesi pertanyaan dari panelis, paslon Muhammad Iqbal menilai pertumbuhan Kota Padang stuk bahkan sejak covid.

"Kota Padang perlu pusat pertumbuhan ekonomi yang baru, perlu pembenahan, salah satunya sektor pariwisata. Tapi soal keamanan masih jadi masalah seperti pungli, keamanan dan tawuran," ujarnya.

Menanggapi pernyataan tersebut, paslon nomor urut 3, Hendri Septa mengatakan bahwa informasi terkait kemiskinan yang disampaikan paslon nomor urut dua tidak benar.

"Dari 2,5 tahun kami diamanahkan jadi kepala daerah, angka kemiskinan turun, bahkan dari tahun ketahun. Itu terbukti ada datanya, jadi informasi harus bener yang disampaikan kepada masyarakat," tegasnya.

Selain saling sanggah dan serang oleh pasangan calon, para pendukung yang hadir juga tidak mau ketinggalan.

Baca Juga: Pilkada Serentak 2024, Kota Padang Bersiap dengan Dukungan Penuh

Mereka saling adu yel-yel bahkan ejekan selama debat berlangsung. Kondisi ini menyebabkan beberapa kali moderator terpaksa menegur para pendukung yang hadir karena dapat mengganggu jalannya debat. [hdp]

Baca Juga

Bawaslu dan KPU Padang Jemput Kekurangan Surat Suara di Semarang
Bawaslu dan KPU Padang Jemput Kekurangan Surat Suara di Semarang
KPU Padang Gelar Simulasi Pilkada, Pj Wako Berharap Partisipasi Meningkat
KPU Padang Gelar Simulasi Pilkada, Pj Wako Berharap Partisipasi Meningkat
Pemko Padang Sosialisasikan Pilkada bagi Pemilih Pemula
Pemko Padang Sosialisasikan Pilkada bagi Pemilih Pemula
Masyarakat Padang Bersatu untuk Sukseskan Pilkada Serentak 2024
Masyarakat Padang Bersatu untuk Sukseskan Pilkada Serentak 2024
Pj Wali Kota Padang Tinjau Proses Sortir dan Lipat Surat Suara Pilkada 2024
Pj Wali Kota Padang Tinjau Proses Sortir dan Lipat Surat Suara Pilkada 2024
Jelang Pilkada Serentak, Plt Gubernur Audy Imbau Semua Pihak Lebih Aktif Jaga Stabilitas di Sumbar
Jelang Pilkada Serentak, Plt Gubernur Audy Imbau Semua Pihak Lebih Aktif Jaga Stabilitas di Sumbar