Padang, Padangkita.com – Bupati Solok Epyardi Asda secara terbuka telah menyatakan bakal maju pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatra Barat (Sumbar), Pilkada serentak 2024. Bahkan, ia pun telah mendaftar ke partai politik (parpol).
Di berbagai forum, Epyardi sering sekali mengkritik bahkan tak segan-segan menyerang Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah yang bakal menjadi lawan terberatnya, jika maju di Pilgub Sumbar 2024.
Selain perlu dukungan politik, Epyardi tentu saja butuh ‘modal’ untuk mengantarkannya duduk di ‘Sumbar 1’. Nah, berapa kekuatan finansial Epyardi saat ini?
Sebagai pejabat, Epyardi terakhir melaporkan harta kekayaannya melalui LHKPN pada 31 Desember 2022. Dilihat dari elhkpn.kpk.go.id, total jumlah harta kekayaan Epyardi Asda mencapai Rp66 miliar lebih.
Harta kekayaan itu terdiri dari tanah dan bangunan Rp18.486.825.000. Rinciannya, tanah dan bangunan seluas 611 m2/492 m2 di Jakarta Timur senilai Rp900.000.000, kemudian tanah dan bangunan seluas 485 m2/263 m2 yang juga terletak di Jakarta Timur senilai Rp900.000.000.
Selanjutnya, tanah seluas 292 m2 di Jakarta Utara senilai Rp1.213.260.000, dan masih di Jakarta Utara, tanah dan bangunan seluas 94 m2/183 m2 dengan nilai Rp1.009.125.000.
Berikutnya, tanah dan bangunan seluas 637 m2/411 m2 di Jakarta Utara senilai Rp2.464.440.000, serta tanah dan bangunan seluas 1002 m2/566 m2 di Jakarta Selatan senilai Rp10.000.000.000. Epyardi juga memilik tanah seluas 6.853 m2 di Kota Pariaman senilai Rp1.500.000.000
Selain tanah dan bangunan, Epyardi juga punya alat transportasi berupa 5 mobil dengan nilai totalnya Rp3.760.000.000. Rinciannya, Toyota Vellfire tahun 2012 seharga Rp460.000.000, Lexus LX 570 AT tahun 2015 seharga Rp1.500.000.000, Toyota Vellfire tahun 2018 seharga Rp1.000.000.000, Toyota Fortuner SRZ tahun 2017 seharga Rp300.000.000, dan BMW 5281 CKD AT tahun 2013 seharga Rp500.000.000.
Epyardi juga punya kas dan setara kas sebesar Rp42.615.071.314, dan harta lainnya senilai Rp1.780.000.000. Dalam laporan LHKPN tersebut, Epyardi tercatat tidak punya utang, sehingga jumlah total kekayaannya mencapai Rp66.641.896.314.
Profil dan Perjalanan Karier Epyardi Asda
Ia bernama lengkap Capt. H. Epyardi Asda, MMar Datuak Sutan Majo Lelo. Epyardi lahir 11 Maret 1962 dengan nama Efiyardi di Singkarak, Kabupaten Solok, Sumatra Barat (Sumbar).
Ayahnya bernama Asfar Panduko Sutan dan Ibunya bernama Rosida. Epyardi mengenyam pendidikan di SD Negeri 2 Singkarak (lulus 1976), SMP Negeri Singkarak (lulus 1979), dan SMA Negeri Solok (1979-1982).
Lulus SMA, Epyardi melanjutkan pendidikan kepelautan. Ia masuk Pendidikan Perwira Pelayaran Besar (P3B) Semarang (1982–1985) dan lulus pendidikan sertifikasi kepelautan ahli nautika tingkat (ANT) 3.
Ketika kuliah itu ia tercatat sebagai Ketua Organisasi Islam Kampus P3B Semarang. Kemudian, setelah lulus, ia langsung bekerja sebagai kapten kapal di Singapore Shipping Company hingga tahun 1996.
Selanjutnya, Epyardi melanjutkan pendidikan di Akademi Ilmu Pelayaran (AIP) Jakarta (1990–1991) dan lulus ANT 2. Setelah tidak lagi menjadi kapten kapal, ia menjadi Komisaris Utama PT. Kaluku Maritima Utama (1997–2004) yang juga bergerak di bidang kepelautan. Di kampus yang sama, ia menyelesaikan Pendidikan S2 dan meraih gelar Master Mariner (MMar) pada tahun 2005.
Di dunia usaha, Epyardi mendirikan beberapa perusahaan, di antaranya PT Kaluku Maritima Utama, PT Tree Elang Maritim dan PT Anugrah Tetap Cemerlang.
Episode kehidupan Epyardi kemudian masuk ke dunia politik. Sebelum menang Pilkada dan menjabat sebagai Bupati Solok periode 2021–2024, Epyardi duduk sebagai anggota DPR-RI Fraksi PPP selama 3 periode sejak 2004 hingga 2018.
Baca juga: Fakta-fakta Konflik AQUA Solok dengan 101 Karyawan yang di-PHK hingga Marahnya Bupati Epyardi
Namanya sempat jadi kontroversi, karena melalui perusahaannya PT Kaluku Indah Permai, melakukan reklamasi di Danau Singkarak. Dalam masalah reklamasi ini, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sempat turun tangan.
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News