Gubernur Mahyeldi Usulkan Relokasi 100 Rumah Warga, BNPB Minta Pemda segera Carikan Lahan

Gubernur Mahyeldi Usulkan Relokasi 100 Rumah Warga, BNPB Minta Pemda segera Carikan Lahan

Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah dan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam rakor tentang penanganan bencana di Sumbar, [Foto: Dok. Biro Adpim Sumbar]

Padang, Padangkita.com - Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah mengusulkan relokasi rumah warga yang terdampak bencana kepada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto.

Menurut Mahyeldi, banyak rumah warga di Sumbar yang hancur dihantam banjir dan tanah longsor pada Kamis, (7/3/2024) lalu.

"Dapat kami sampaikan, saat ini ada warga kami yang kehilangan rumah akibat tanah longsor. Selain itu juga ada yang rusak akibat banjir, mereka harus mendapat perhatian dari kita semua," kata Gubernur Mahyeldi dalam rapat koordinasi bersama Kepala BNPB di Auditorium Gubernuran Sumbar, Senin (11/3/2024).

Mahyeldi menyebutkan, rumah warga yang harus direlokasi itu berada di Kampung Langgai, Nagari Ganting Mudiak Utara Surantih, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) dengan jumlah lebih kurang 100 rumah.

Dalam kesempatan itu Gubernur Mahyeldi juga menyampaikan, bencana banjir dan tanah longsor telah mengakibatkan sebanyak lebih kurang 30 jiwa menjadi korban.

Sebanyak 27 orang di antaranya di Pesisir Selatan (Pessel), dan 3 orang di Padang Pariaman. Kemudian juga terdapat korban luka-luka sebanyak 2 orang.

Selain itu, lanjut dia, juga terdata, 871 rumah rusak berat, 139 rumah rusak sedang dan 593 rusak ringan di Sumbar.

Dampak lainnya, sebanyak 51 rumah ibadah terdampak, 23 jembatan rusak, dan 2 unit irigasi rusak. Selanjutnya, ada 28 sekolah, 13 ruas jalan, dan 5.550 hektar lahan terdampak. Ditambah 7 unit fasilitas umum kantor, 1 unit sarana kesehatan dan 1.960 ekor hewan yang terdampak.

"Untuk fasilitas umum seperti ruas jalan dan saat ini sudah dapat digunakan kembali. Terutama akses jalan Padang-Bengkulu, sejak kemarin sudah bisa dilewati," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyerahkan bantuan untuk lima kabupaten/kota yang sudah menetapkan status tanggap darurat.

Adapun dari daerah yang sudah menetapkan status tanggap darurat yakni, Kota Padang, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Kepulauan Mentawai, Pasaman Barat (Pasbar) dan Padang Pariaman.

Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto menegaskan pada kabupaten dan kota yang sudah menetapkan status tanggap darurat agar segera melakukan penanggulangan darurat.

Anggarannya, kata dia, akan dibantu oleh BNPB. Terutama warga yang kehilangan rumah, carikan segera lahan untuk pembangunan rumah relokasi.

"Kita harus cepat, jangan lama-lama. Biasanya untuk mencari lahan relokasi agak lama. Makanya sekarang kita minta pemerintah daerah carikan segera lahan relokasi, kami akan langsung bangun. Jangan seperti di Pasaman, diserahkan pada pihak ketiga hasilnya lama," ujarnya.

Menurutnya, membangun rumah relokasi sebanyak 100 unit itu tidak akan sulit, sebab BNPB sudah berpengalaman membangun rumah relokasi sebanyak 2.000 unit.

Sementara untuk korban jiwa, Suharyanto menyarankan pada Dinas Sosial (Dinsos) masing-masing daerah untuk mengupayakan bantuan santunan bagi keluarga yang ditinggalkan. Karena bantuan itu disediakan dan legal secara hukum.

"Memang santunan tidak akan menggantikan keluarga yang hilang. Tapi setidaknya itu dapat meringankan beban keluarga," ujarnya.

Untuk itu, menurutnya, pemerintah daerah dapat segera mengusulkannya agar keluarga korban bisa menerima bantuan dengan besaran sesuai aturan yang ada.

Sementara itu, bantuan untuk lima kabupaten/kota terdampak, jumlah bantuanya adalah Rp250 juta untuk Pemprov Sumbar, Rp350 juta untuk Pessel, ditambah dengan dua unit mobil dapur umum dan bantuan logistik.

Kemudian, sebanyak Rp250 untuk Padang Pariaman, Rp150 juta untuk Kota Padang, Rp150 juta untuk Pasaman Barat, Rp150 juta bagi untuk Kepulauan Mentawai.

Selain itu BNPB juga memberikan bantuan untuk Korem 032 Wrb Rp150 juta, Rp100 untuk Polres Pessel, Rp100 juta untuk Kodim 0311 Pessel.

Usai menghadiri rapat koordinasi, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto langsung melakukan peninjauan lokasi yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor di Pesisir Selatan (Pessel). [*/adpsb]

*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News

Baca Juga

Ikan Tuna Sumbar Diekspor ke UEA, Pasar Tunisia Terbuka bagi Produk UMKM Daerah
Ikan Tuna Sumbar Diekspor ke UEA, Pasar Tunisia Terbuka bagi Produk UMKM Daerah
Disambut Gubernur, Menteri Perdagangan Lepas Ekspor 9,3 Ton Ikan Tuna  asal Sumbar ke UEA
Disambut Gubernur, Menteri Perdagangan Lepas Ekspor 9,3 Ton Ikan Tuna asal Sumbar ke UEA
Kampus dan RS Unand Direkomendasikan Lokasi Utama Evakuasi Akhir jika Terjadi Tsunami
Kampus dan RS Unand Direkomendasikan Lokasi Utama Evakuasi Akhir jika Terjadi Tsunami
Andre Rosiade Kawal Rencana Pembangunan Pasar Bawah - Penyediaan Air Bersih di Bukittinggi
Andre Rosiade Kawal Rencana Pembangunan Pasar Bawah - Penyediaan Air Bersih di Bukittinggi
Pengembangan Pelabuhan Panasahan Painan Dianggarkan Rp97 Miliar, Penyangga Teluk Bayur
Pengembangan Pelabuhan Panasahan Painan Dianggarkan Rp97 Miliar, Penyangga Teluk Bayur
BNPB Ingatkan Potensi Megathrust, Pemko Padang Gelar Apel Kesiapsiagaan Bencana 2025
BNPB Ingatkan Potensi Megathrust, Pemko Padang Gelar Apel Kesiapsiagaan Bencana 2025