Batusangkar, Padangkita.com - Minimnya para siswa yang mendaftar masuk, beberapa sekolah baik Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Tanah Datar terancam di regrouping.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Inhendri Abbas, Rabu (7/2/2024) menyampaikan minimnya siswa untuk masuk ke sekolah disebabkan banyak faktor.
"Minimnya siswa bisa disebabkan minimnya anak-anak berada di wilayah sekolah, sekolah yang minim prestasi, hingga banyaknya pasangan usia subur merantau ke wilayah lain," sampainya.
Dikatakan Inhendri, kondisi sekolah minim siswa terjadi di beberapa sekolah yang tersebar dan bahkan terjadi hampir di seluruh kecamatan di Tanah Datar.
"Tahun lalu saja ada lima sekolah yang kita recroping, tahun ini berkemungkinan juga bakalan ada. Setelah berbagai upaya dilakukan, regrouping adalah langkah terakhir yang bisa di lakukan, agar dunia pendidikan tetap berjalan, " ujarnya.
Dijelaskan dia, jika kebanyakan sekolah yang di regrouping adalah Sekolah Dasar karena ada kebijakan pemerintah untuk mendirikan sekolah Inpres.
"Dalam perkembangannya di wilayah yang ada SD Inpresnya mengalami penurunan jumlah anak usia sekolah dan itu terjadi hampir sepanjang tahun dan tidak memungkinkan untuk bertahan karena tidak ada siswa yang masuk, " terangnya.
Ditambahkan dia, nantinya siswa sekolah yang di regrouping akan dipindahkan kepada sekolah yang menerima, dan begitu juga tenaga pengajar yang ada. Namun hal itu dilakukan setelah adanya kajian yang mendalam dengan mengkaji kekurangan dan kelebihan.
"Kita akan mengevaluasi proses penerimaan masuk siswa baru, akan kita kaji lebih lanjut, dan juga akan kita lihat sistem zonasi," tukasnya.
Salah satu sekolah yang sangat minim sekolah saat ini dialami oleh SMPN 1 Batipuh Selatan. Sekolah yang berdiri sejak tahun 1982 itu tiap tahun mengalami penurunan siswa. Kondisi ini sudah berlangsung sejak tahun 2010 lalu.
Kepala Sekolah SMPN 1 Batipuh Selatan Hartini mengungkapkan, saat ini sekolah tersebut memiliki siswa sebanyak 64 orang. Dimana untuk kelas I sebanyak 22 siswa, kelas II sebanyak 30 siswa, dan kelas III hanya sebanyak 12 siswa.
"Sekolah ini jumlah muridnya sebanyak 64, mulai dari kelas satu hingga kelas tiga," kata Hartini saat dijumpai usai pelantikan Sertijab Camat Batipuh Selatan beberapa waktu lalu.
Disebutkannya, ada beberapa faktor yang menyebabkan turunnya jumlah siswa yang disekolah itu, seperti banyaknya dibangun sekolah baru di kecamatan ini.
Faktor lain ucapnya, jumlah siswa SD yang tamat di kecamatan Batiluh Selatan juga mengalami penurunan. Kedua faktor ini menjadi penyebab utama turunnya jumlah murid di SMP 1 Batipuh Selatan.
"Besaran dana BOS sekolah ini hanya sebesar Rp 70 juta rupiah saja, dimana hanya Rp 1,1 juta per siswa," jelas Hartini yang menjabat kepala sekolah semenjak 2 tahun terakhir.
Di sekolah itu katanya, terdapat guru PNS sebanyak 7 orang, dan guru honorer berjumlah 5 orang sudah termasuk 1 orang guru TIK.
"Dulu sekolah ini termasuk sekolah yang berprestasi. Prestasi yang pernah dicapai yakni olimpiade matematika dan banyak lagi yang lainnya, " tuturnya.
Baca Juga: Pemkab Tanah Datar Upayakan Penyelesaian Sengketa Lahan Sekolah SMPN 2 dan SDN 20
Berbagai upaya telah dilakukan sekolah ini untuk menarik minat pelajar untuk bersekolah disekolah ini, namun upaya ini masih belum membuahkan hasil. [djp]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News