24 KK Mengungsi Akibat Dentuman Erupsi Gunung Marapi

Batusangkar, Padangkita.com - Was-was akibat dentuman erupsi Gunung Marapi kemarin, Rabu (10/1/2024) sore sekira pukul 16.15 WIB, 24 Kepala Keluarga (KK) 68 jiwa pilih mengungsi.

Pengungsi terdiri 30 laki-laki, 20 perempuan dan 18 anak-anak bertahan di Musala Al Ikhlas di Nagari Koto Baru Kecamatan X Koto, Tanah Datar.

Camat X Koto Mukhlis, Kamis (11/1/2024) ditemui Padangkita.com di lokasi pengungsian mengatakan, warga yang mengungsi dikarenakan takut dentuman erupsi Gunung Marapi.

"Warga kita ini takut dengan besarnya suara dentuman erupsi marapi kemarin. Memang, dentuman kemarin itu lumayan keras," ungkapnya.

Dikatakan dia, warga pengungsi merupakan warga yang bermukim disekitaran tower telekomunikasi di jalur pendakian marapi.

"Untuk kondisi pengungsi saat ini dalam keadaan sehat, dan sesuai perintah bapak bupati Eka Putra kita mendistribusikan bantuan berupa sembako," lanjutnya.

Menanggapi sampai kapan masyarakat akan bertahan di musala, Muhklis mengungkapkan akan terlebih dahulu berkordinasi dengan PVMBG, BPBD terkait status dan ancaman erupsi marapi serta juga memperjelas jarak pemukiman warga dengan puncak marapi yang dilarang.

"Jika nanti dinyatakan diluar radius yang membahayakan, maka mereka bisa kembali ke rumah masing masing lagi. Memang kemaren itu dentumannya sangat luar biasa," tukasnya.

Sementara itu Pemerintah Daerah melalui Dinas Dinas Sosial dan PPPA Tanah Datar menyerahkan bantuan kepada 24 KK yang mengungsi.

“Sesuai arahan bupati sejak tadi malam, pagi ini kami menyerahkan bantuan berupa bahan pokok seperti beras, minyak, telur, mie dan sebagainya. Mudah-mudahan ini bisa membantu untuk saat ini. Insya Allah kita akan menyiapkan dapur umum yang nanti bahan-bahannya dari pemerintah,” ujar Afrizon.

Dalam kesempatan itu, Afrizon juga menyampaikan pesan bupati kepada masyarakat setempat terkait kesiapsiagaan menghadapi erupsi Gunung Marapi.

“Ada lima pesan dari bupati untuk bapak dan ibu semua agar jangan kalut, tetap tenang, Insya Allah pemerintah tetap dengan bapak/ibu, kami sudah rapat sudah menyiapkan segala sesuatunya,” katanya.

Selain itu, kata Afrizon, pesan bupati juga Jangan termakan isu atau hoaks percayakan informasi kepada pemerintah daerah.

“Kemudian, tetap waspada karena alam tidak bisa kita prediksi, meski demikian kita bisa mempelajari tanda-tanda alam. Terakhir, jangan lupa berdoa,” tambahnya.

Baca Juga: Abu Vulknaik Gunung Marapi yang Naik Status Siaga Tak Sampai ke Padang, DLH: Tertutup Awan

Berdasarkan rapat kordinasi antisipasi bencana erupsi marapi yang diselenggarakan pemerintah Kabupaten Tanah Datar, terdata Nagari Koto Baru merupakan salah satu nagari yang terdekat dengan puncak atau kawah marapi. Nagari ini terkategori beresiko tinggi ancaman letusan gunung marapi. [djp]

*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News

Baca Juga

Mengenal Sabo Dam yang Diperintahkan Jokowi segera Dibangun di Gunung Marapi Sumbar
Mengenal Sabo Dam yang Diperintahkan Jokowi segera Dibangun di Gunung Marapi Sumbar
Gunung Marapi Butuh 56 Sabo Dam, Jokowi Perintahkan Pembangunan Dimulai Tahun Ini
Gunung Marapi Butuh 56 Sabo Dam, Jokowi Perintahkan Pembangunan Dimulai Tahun Ini
Sisa Sedimen di Lereng Gunung Marapi Dihitung untuk Tentukan Lokasi Pembangunan Sabo Dam
Sisa Sedimen di Lereng Gunung Marapi Dihitung untuk Tentukan Lokasi Pembangunan Sabo Dam
Tim UNAND Ungkap Penyebab Banjir Bandang Batang Anai dan Solusi Tepat Penanggulangan
Tim UNAND Ungkap Penyebab Banjir Bandang Batang Anai dan Solusi Tepat Penanggulangan
Andre Rosiade: Gerindra Dirikan Posko dan Dapur Umum Bantu Korban Bencana di Sumbar
Andre Rosiade: Gerindra Dirikan Posko dan Dapur Umum Bantu Korban Bencana di Sumbar
Andre Rosiade: Hutama Karya Kerahkan Alat Berat ke Lokasi Banjir Bandang Lahar Dingin Marapi
Andre Rosiade: Hutama Karya Kerahkan Alat Berat ke Lokasi Banjir Bandang Lahar Dingin Marapi