Jakarta, Padangkita.com - Anggota DPD RI asal Aceh, Sudirman atau yang akrab dikenal Haji Uma meminta pemerintah pusat turun tangan dan bersinergi dengan pemerintah daerah di Aceh untuk kebijakan penanganan pengungsi Rohingnya.
Hal ini disampaikan Haji Uma terkait pendaratan pengungsi Rohingnya di sejumlah pesisir pantai Aceh pada Minggu, 19 November kemarin.
"Perlindungan kemanusiaan harus jadi prioritas, khususnya karena ada perempuan dan balita. Namun pemerintah daerah dan masyarakat Aceh juga dilematis, karena terbatas kemampuan dan pertimbangan preseden pengalaman sebelumnya. Karena itu, pemerintah pusat harus turun tangan untuk penanganan masalah ini," kata Haji Uma dalam keterangan resminta, dikutip Selasa (21/11/2023).
Haji Uma menambahkan, bahwa dirinya telah berkoordinasi dengan pihak Kemenlu RI dan mendesak agar ada tindak lanjut dan dukungan pemerintah pusat terhadap penanganan imigran Rohingnya yang kembali mendarat di Aceh.
"Kita telah berkomunikasi dengan pihak Kemenlu RI dan meminta agar segera ada langkah tindak lanjut terhadap masalah ini," kata Haji Uma.
Menurut Haji Uma, kebijakan penanganan Rohingnya sendiri secara regional di tingkat ASEAN terus dibahas melibatkan Pemerintah Indonesia, Bangladesh, Myanmar serta Badan PBB untuk urusan pengungsu (UNHCR). Namun belum ada titik terang solusi secara konkret.
Di sisi lain, gelombang pengungsian terus berdatangan terutama ke Aceh, sehingga ini menjadi beban bagi tersendiri bagi pemerintah daerah di Aceh.
Sementara itu, Haji Uma dapat memahami sikap masyarakat Aceh yang mulai menolak imigran Rohingnya, salah satunya dilatarbelakangi oleh pengalaman sebelumnya.
”Kita memahami sikap masyarakat Aceh yang mulai menolak karena adanya pengalaman sebelumnya. Namun kepedulian atas kemanusiaan masyarakat Aceh luar biasa dan patut diapresiasi. Karena walaupun menolak, tetap memberi bantuan. Dan, perlu diketahui selama ini hanya Aceh di Indonesia yang menerima para imigran Rohingnya,” tegas Haji Uma.
Menurut Haji Uma, hasil koordinasinya dengan LSM dan pihak terkait di Aceh diperoleh informasi jumlah imigran Rohingnya di Aceh mencapai 1.233 orang. Angka ini termasuk 490 orang yang mendarat di Bireuen dan Pidie pada Minggu (19/11/2023) kemarin.
Rentetan pendaratan imigran Rohingnya dalam beberapa tahun terakhir, khususnya di Aceh menimbulkan masalah baru bagi pemerintah daerah di Aceh.
Baca juga: Tak Hanya Rohingya, BKSAP DPR RI Dorong Penyelesaian Krisis lebih Luas di Myanmar
Karena itu, selain upaya diplomasi antarnegara terkait di ASEAN dan UNHCR, pemerintah pusat juga harus ikut turun tangan membantu pemerintah daerah di Aceh untuk penanganan jangka pendek. [*/pkt]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News