Jakarta, Padangkita.com - Fraksi Partai NasDem memandang target pertumbuhan ekonomi (PE) Indonesia tahun 2024 yang sebesar 5,2% masih cukup tinggi.
Hal ini disampaikan dalam Pandangan Umum Fraksi NasDem atas RUU Tentang APBN Tahun Anggaran 2024 beserta Nota Keuangan yang dibacakan oleh Anggota Komisi XI DPR RI, Fauzi Amro.
“Fraksi Partai NasDem memandang bahwa pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen masih cukup tinggi. Jika mengacu pada laporan IMF ‘World Economic Outlook’ edisi Juli 2023, Indonesia diproyeksikan hanya tumbuh 5% yang diakibatkan mitra dagang utama Indonesia seperti Amerika Serikat, China dan kawasan Eropa diproyeksikan akan mengalami perlambatan ekonomi,” ujar Fauzi dalam Rapat Paripurna yang diselenggarakan di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta pada Selasa (22/8/2023).
Lebih lanjut, Anggota Badan Anggaran DPR RI itu mengatakan adanya kekhawatiran atas kondisi tersebut yang menyebabkan ekspor dan investasi Indonesia akan tertekan.
Hal ini akan menuntun pertumbuhan nasional bergantung pada sisi konsumsi dan belanja pemerintah. Oleh karena itu Fraksi Partai NasDem memandang diperlukan usaha yang lebih serius dari pemerintah untuk mencari alternatif baru pasar ekspor Indonesia.
Masih dalam catatan terkait indikator ekonomi makro, Fraksi Partai NasDem juga menyoroti tren penurunan kontribusi sektor industri pengolahan. Merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS), proporsi sektor manufaktur terhadap PDB Indonesia turun ke angka 18,205% pada Kuartal 2 tahun 2023.
“Adapun penurunan nilai penurunan mulai tercatat sejak 2002 yang merupakan rekor tertinggi sebesar 31,95%. Pemerintah diharapkan memberikan insentif fiskal maupun peningkatan anggaran penelitian untuk meningkatkan daya saing industri dalam negeri, sehingga terjadi peningkatan signifikan atas kontribusi sektor industri pengolahan dapat meningkat sampai 20% dari PDB,” kata Fauzi.
Produktivitas sektor pertanian juga tak luput menjadi perhatian Partai Nasdem. Pemerintah diharapkan memberikan perhatian yang lebih terkait produktivitas sektor pertanian, terutama dalam mengantisipasi dampak negatif dari fenomena El Nino.
Fenomena ini dikhawatirkan akan mengancam kedaulatan pangan nasional, terlebih jika merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS) pertumbuhan sektor pertanian hanya mencapai 2,2% pada Kuartal II tahun 2022 dan belum mampu lampaui level pertumbuhan pra pandemi.
Baca juga: DPR Sorot Sanksi ‘Ringan’ bagi Polisi yang Terlibat Kasus Kekerasan Seksual
Terkait dengan inflasi, nilai tukar rupiah dan penetapan asumsi harga minyak, Fraksi Partai NasDem berpandangan bahwa target-target yang telah ditetapkan cukup realistis. Meski begitu masih perlu banyak upaya untuk menghadapi kondisi global dan berbagai tantangan di masing-masing sektor. [*/pkt]