Mengenal Tradisi 'Ma-anta Padi jo Mangubang' lewat Situmbuak Art Culture Festival

Batusangkar, Padangkita.com - Sebuah tradisi dan kebiasaan masyarakat Nagari Situmbuk, Kecamatan Salimpaung yakni 'Ma-anta Padi jo Mangubang' menjadi tema pelaksanaan program Satu Nagari Satu Event di nagari tersebut, Sabtu (19/8/2023).

Tradisi 'Ma-anta Padi Jo Mangubang' yang masih dipertahankan sampai saat ini, memiliki makna laki-laki yang sudah menikah diantarkan ke rumah marapulai (suami), lalu keluarga laki laki dan sanak saudara lainnya mengantarkan padi 'sasumpik' (satu karung) per orang ke rumah istri.

Sedangkan 'Mangubang' adalah proses memasak makanan khas yang dinamakan kubang, yakni sejenis makanan dari beras di dalamnya ada isi kelapa, lalu dibulatkan. Makanan itu dimasakan oleh pihak perempuan atau istri, yang kemudian diantarkan ke rumah mempelai pria atau mertua.

Itu merupakan jawaban atau balasan dari pihak marapulai (suami) tadi yang sudah mengantarkan padi ke rumah mempelai wanita.

Ketua panitia event, Amril Gustian mengatakan, Program Satu Nagari Satu Event Situmbuak Art Culture Festival menjadikan prosesi 'Ma-anta padi jo mangubang' yang merupakan tradisi yang hanya ada di Situmbuk, dan sampai saat ini masih lestari menjadi salah satu penampilan utama.

"Prosesi ini merupakan salah satu kekayaan adat dan budaya Nagari Situmbuak yang masib tetap lestari sampai saat ini. Dengan adanya Satu Nagari Satu Event, tentunya pengunjung ataupun wisatawan mengetahui salah satu kekayaan adat di nagari kami," sampainya.

Bupati Tanah Datar Eka Putra mengatakan hal hampir sama, di mana program Satu Nagari Satu Event memang bertujuan memunculkan kembali kekayaan adat dan budaya masyarakat Tanah Datar yang telah lama terpendam.

"Inilah salah satu tujuan program ini, dan juga untuk mendorong mamak mentransfer ilmu tentang adat dan budaya kepada anak kemenakannya, juga untuk mendorong aktifnya sanggar kesenian nagari serta berkembang UMKM nagari tersebut," ujarnya.

Ia menyebutkan, pelaksanaan program Satu Nagari Satu Event tidak hanya membangkitkan dan menghidupkan adat istiadat dan kebiasaan masa lampau saja, namun juga diharapkan mampu menarik kunjungan wisatawan ke Tanah Datar.

Baca Juga : Progul Satu Nagari Satu Event Dianggap Memberatkan, Ini Penjelasan Bupati Tanah Datar 

"Dengan berbagai kekayaan adat budaya ini, tentu akan menjadi daya tarik wisatawan untuk ke Tanah Datar yang kemudian tentu akan memberi dampak pada UMKM, yang juga sejalan dengan peningkatan perekonomian masyarakat. Ketika perekonomian meningkat maka masyarakat juga semakin sejahtera," terangnya. [djp]

Baca Juga

Satu Nagari Satu Event Antar Tanah Datar Raih Prestasi Membanggakan di Musrenbangnas 2024
Satu Nagari Satu Event Antar Tanah Datar Raih Prestasi Membanggakan di Musrenbangnas 2024
Festival Pesona Saghibu Dulang Suguhkan Keindahan Budaya dan Potensi Nagari Tanjung Barulak
Festival Pesona Saghibu Dulang Suguhkan Keindahan Budaya dan Potensi Nagari Tanjung Barulak
1.000 Rakik Maco Katumba Warnai Pembukaan Sumarak Labuah Babudayo di Nagari Labuah
1.000 Rakik Maco Katumba Warnai Pembukaan Sumarak Labuah Babudayo di Nagari Labuah
Tanah Datar Siap Sambut Wisatawan dan Perantau di Libur Lebaran
Tanah Datar Siap Sambut Wisatawan dan Perantau di Libur Lebaran
Alek Pacu Jawi Nagari Padang Laweh, Event Penutup Tahun 2023 di Tanah Datar
Alek Pacu Jawi Nagari Padang Laweh, Event Penutup Tahun 2023 di Tanah Datar
4 Hari Dihelat, Ini Dampak Ekonomi Festival Pesona Minangkabau bagi Masyarakat
4 Hari Dihelat, Ini Dampak Ekonomi Festival Pesona Minangkabau bagi Masyarakat