Padang, Padangkita.com – Video pemulangan paksa warga Pigogah Patibubur, Nagari Air Bangis yang telah 5 hari unjuk rasa di Kota Padang, viral di media sosial.
Salah satu yang banyak dapat perhatian adalah video yang memperlihatkan adanya sejumlah anggota Brimob Polda Sumbar yang berpakaian dinas lengkap dengan sepatu, masuk ke ruang tempat berkumpulnya warga di dalam Masjid Raya Sumbar.
Dalam video juga terlihat ada anggota Brimob yang menginjak karpet Masjid Raya Sumbar
Sontak, hal itu pun banyak mendapat kritik. Sebab, publik menilai tidak sepantasnya anggota polisi bersepatu lengkap menginjak karpet masjid, yang dinilai sebagai tempat suci untuk menjalankan ibadah bagi umat muslim.
Merespons video yang sudah menyebar luas tersebut, Kapolda Sumatra Barat (Sumbar) Irjen Pol Suharyono pun langsung angkat bicara. Ia membenarkan bahwa memang ada anggota Brimob berpakaian lengkap yang masuk ke ruangan tempat berkumpulnya warga Pigogah Patibubur, Air Bangis.
“Memang iya, tadi saya lihat. Wong saya di sini (Masjid Raya Sumbar) kok,” kata Irjen Pol Suharyono di depan Masjid Raya Sumbar.
Ia pun menjelaskan, bahwa pemulangan warga Pigogah Patibubur, Air Bangis dilakukan secara persuasif. Dimulai dengan ajakan dan imbauan bersama pengurus masjid.
Kemudian, kata dia, yang masuk pertama mengajak warga pulang dan naik ke dalam bus, adalah Polwan.
“Saya perintahkan, Brimob, Sabhara, Binmas, siapapun yang ikut, tidak ada yang membawa senjata, pentungan, borgol apapun. Kita berhadapan dengan kerluarga besar kita sendiri, masyarakat kita sendiri,” kata Irjen Pol Suharyono.
Soal anggota Brimob yang menginjak karpet masjid di ruangan tempat istirahat warga Pigogah Jati Bubur, Air Bangis, ia menegaskan bahwa ruangan itu bukanlah tempat salat atau tempat suci.
“Itu adalah lantai dasar bukan tempat salat,” kata Suharyono sembari mempersilakan pengurus Masjid Raya Sumbar menambahkan keterangannya.
Ketua Pengurus Masjid Raya Sumbar Yuzardi Maad pun menyampaikan bahwa tempat yang dimasuki anggota Brimob adalah ruang pertemuan, bukan tempat salat.
“Di bawah itu tempat pertemuan, aula. Di lantai bawah. Kita menaruh mereka (warga Pigogah Patibubur, Air Bangis) tidur di lantai saja, kan, gak bagus juga. Jadi, kita kasih karpet. Jadi, bukan tempat salat di situ, tapi tempat pertemuan,” kata Yuzardi Maad di samping Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono.
Diketahui, sekitar 1.500 warga Pigogah Patibubur, Air Bangis, Pasaman Barat (Pasbar) bersama mahasiswa dan aktivis telah 5 hari melakukan unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumbar. Mereka menuntut Gubernur Sumbar menjamin hak-hak mereka terkait konflik lahan.
Selama berunjuk rasa di Padang, sejak Senin (31/7/2023), warga yang sebagiannya adalah ibu-ibu dan anak-anak menginap dan beristirahat di Masjid Raya Sumbar. Hari ini (5/8/2023), di mana mereka akhirnya dipulangkan dengan menggunakan 15 bus, merupakan hari keenam.
Baca juga: 5 Hari Unjuk Rasa di Padang, 1.500 Warga Air Bangis Dipaksa Pulang
Selama di Padang, para pengunjuk rasa telah bertemu dengan Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah dan Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono. Namun, sebagian dari tuntutan mereka tidak dapat dikabulkan. [*/pkt]