Meutya Hafid Dukung Pakistan Jadi Partner Full Dialog di ASEAN

Meutya Hafid Dukung Pakistan Jadi Partner Full Dialog di ASEAN

Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid. [Foto: Runi/nr/Humas DPR RI]

Jakarta, Padangkita.com - Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid mengungkapkan bahwa Indonesia dengan Pakistan sudah punya hubungan yang panjang lebih dari 73 tahun, khususnya sebagai sesama negara demokrasi dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia.

Indonesia dengan Pakistan pun, menurut Meutya, punya banyak kesamaan nilai.

“Termasuk bagaimana mengedepankan demokrasi yang juga menghargai nilai-nilai agama masing-masing agama,” ungkap Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid selepas courtesy call dengan Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Pakistan di Ruang Dubes, Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Jumat (14/3/2023).

Hal lain yang dibahas dalam courtesy call ini adalah terkait kerja sama maritim. Sebagai sesama negara maritim, Komisi I akui banyak kerja sama yang dapat ditingkatkan antarkedua negara.

“Kemudian kerja sama pertahanan karena Komisi I juga membawahi bidang pertahanan. Tapi, yang juga utama adalah karena tadi bertemu dalam kerangka parlemen, bagaimana meningkatkan pertukaran antarparlemen (agar) lebih banyak lagi. Jadi supaya friendship group antara parlemen Indonesia dengan parlemen Pakistan ini bisa aktif,” terang Politisi Fraksi Partai Golkar ini.

Lebih lanjut dirinya mengungkapkan kepada Indonesia sebagai Ketua ASEAN, agar negara tersebut dapat dijadikan sebagai partner full dialog di ASEAN.

“Jadi itu permintaan dari Pakistan. Saya rasa tidak ada salahnya dipenuhi karena memang sudah 30 tahun mereka menjadi observer di ASEAN,” imbuhnya.

Pakistan, sebelumnya, juga telah menjadi negara Mitra Wicara ASEAN dalam ASEAN Regional Forum (ARF). ARF merupakan suatu wadah bagi dialog dan konsultasi mengenai hal-hal yang terkait dengan politik dan keamanan di kawasan, serta untuk membahas dan menyamakan pandangan antara negara-negara peserta ARF untuk memperkecil ancaman terhadap stabilitas dan keamanan kawasan.

Peserta ARF berjumlah 27 negara yang terdiri atas seluruh negara anggota ASEAN (Indonesia, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Vietnam, Myanmar, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina).

Baca juga: Setjen DPR RI Bantu Persiapan Kunjungan Ketua Majelis Nasional Vietnam

Kemudian, 10 negara Mitra Wicara ASEAN (Amerika Serikat, Kanada, China, India, Jepang, Korea Selatan, Rusia, Selandia Baru, dan Uni Eropa) serta beberapa negara di kawasan yaitu: Papua Nugini, Mongolia, Korea Utara, Pakistan, Timor-Leste, Bangladesh dan Sri Lanka. [*/pkt]

Baca Juga

Andre Rosiade Resmikan Penyalaan Listrik Rumah Warga Air Dingin Kabupaten Solok
Andre Rosiade Resmikan Penyalaan Listrik Rumah Warga Air Dingin Kabupaten Solok
Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Andre Rosiade Minta PP 47/2024 Diterapkan 2025
Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Andre Rosiade Minta PP 47/2024 Diterapkan 2025
Andre Rosiade Minta BRI Turunkan Suku Bunga Kredit Ultra Mikro jadi Satu Digit
Andre Rosiade Minta BRI Turunkan Suku Bunga Kredit Ultra Mikro jadi Satu Digit
Transformasi Sukses, Andre Rosiade Minta Dirut BNI juga Perhatikan Jenjang Karier Karyawan
Transformasi Sukses, Andre Rosiade Minta Dirut BNI juga Perhatikan Jenjang Karier Karyawan
Dinilai Kalah dengan Kompetitor, Andre Rosiade Sarankan Telkomsel Raih Pasar Gen Z dan Milenial
Dinilai Kalah dengan Kompetitor, Andre Rosiade Sarankan Telkomsel Raih Pasar Gen Z dan Milenial
Andre Rosiade Apresiasi Telkom Group Bantu Kurangi 'Blank Spot' Sinyal di Sumbar
Andre Rosiade Apresiasi Telkom Group Bantu Kurangi 'Blank Spot' Sinyal di Sumbar