Padang, Padangkita.com – Bencana banjir dan longsor melanda sebagian daerah di Sumatra Barat (Sumbar). Setidaknya 4 daerah menjadi yang terparah, yakni Kota Padang, Kabupaten Agam, Kabupaten Padang Pariaman, dan Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar).
Banjir dan longsor kali ini terjadi akibat tingginya curah hujan sejak Kamis (13/7/2023) sore hingga Jumat (14/7/2023) pagi. Hingga siang ini, cuaca di sebagian wilayah Sumbar masih mendung.
Di Padang, ribuan rumah direndam banjir, dan sebagian warga memilih untuk mengungsi. Dua kapal pengangkut bahan bakar minyak (BBM) terdampar di Padang, dekat Masjid Al Hakim. Listrik PLN untuk sebagian kawasan masih padam hingga sore ini.
Selain itu, sejumlah kawasan perbukitan juga mengalami longsor. Di perbukitan Seberang Padang, Kecamatan Padang Selatan, sejumlah makam terbongkar akibat longsor. Beberapa jenazah harus dimakamkan kembali.
Siang ini, banjir sudah mulai surut. Pada puncaknya malam hingga dini hari tadi, banjir hampir merata terjadi di Kota Padang. Jalan-jalan utama, seperti Jl. Khatib Sulaiman juga sempat tergenang banjir sehingga sulit dilalui.
RSUP M Djamil Padang pun tak luput dari banjir. Dari video yang viral di media sosial, genangan air masuk ke ruang-ruang perawatan pasien. Sekolah-sekolah pun banyak yang terpaksa meliburkan proses belajar mengajar. Sebab, banjir masuk ke dalam kelas dan akses menuju sekolah sulit ditempuh akibat banjir.
Sementara di Kabupaten Agam, banjir dan longsor terjadi di Nagari Tanjung Sani, Kecamatan Tanjung Raya. Berdasarkan informasi sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam, sejumlah rumah dilaporkan mengalami rusak berat. Sementara itu, dua warga dilaporkan hilang.
Kalaksa BPBD Agam, Bambang Warsito menyampaikan banjir dan longsor melanda enam jorong di Nagari Tanjung Sani. Jorong-jorong itu yakni Jorong Pandan, Sigiran, Sungai Tampang, Pantas, Batunanggai dan Galapuang.
“Di Jorong Sigiran, Pantas dan Batunanggai berdasarkan data sementara ditemukan sejumlah rumah warga yang rusak berat,” kata dia.
Di Jorong Pantas sebutnya, terdapat tiga titik longsor yakni di Jembatan Kuning, Bandar Kantor Nagari dan Sarojo. Dua warga Jorong Pantas dilaporkan hilang.
Di Pasaman Barat (Pasbar), banjir dan longsor juga merusak infrastruktur. Di antaranya, jembatan yang menjadi akses ke Jorong Mudiak Simpang, Kecamatan Talamau yang nyaris ambruk akibat bagian bawah terus terkikis oleh arus yang deras. Sebanyak 2.413 jiwa atau 614 kepala keluarga (KK) terancam terisolasi.
Di Pesisir Selatan (Pessel), jalan utama yang menghubungkan Painan – Bengkulu tertimbon longsoran, sehingga sangat rawan dilewati.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Rumainur mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan BPBD di daerah.
Untuk dua warga yang belum ditemukan di Agam, kata dia, masih terus dicari. Petugas masih berjibaku untuk melakukan pendataan dan penanganan di lapangan baik untuk penanganan pascabanjir dan longsor serta pencarian korban.
Menurut Rumainur, sejumlah rumah mengalami rusak berat dan ringan. Banjir juga mengakibatkan saluran irigasi rusak.
Di Kabupaten Padang Pariaman dilaporkan material longsor menimbun badan jalan di Ladang Laweh, Korong Balai Satu Nagari Lubuak Pandan Kecamatan 2x11 Anam Lingkuang. Tanah longsor juga menimpa satu unit rumah dan menimbun jalan pada delapan titik.
Baca juga: Wawako Tinjau Kondisi Banjir di Padang, Buka Rumah Dinas untuk Lokasi Evakuasi
Banjir juga melanda Nagari Parit Malintang, Kecamatan Anam Lingkuang Nagari Kasang, Kecamatan Batang Anai, Nagari Bisati Sungai Sariak, Kecamatan VII Koto. [*/pkt]