Padang, Padangkita.com - Seluruh kepala sekolah dari tingkat SMP, SMA, SMK dan Madrasah Aliyah baik negeri maupun swasta dikumpulkan oleh Pemerintah Kota (Pemko) Padang, Jumat (23/6/2023).
Selain mereka, unsur Forkopimda serta Komite Sekolah se-Kota Padang juga dikumpulkan bersama pemangku kepentingan untuk menjalin komitmen bersama dalam rangka mencegah terjadinya aksi tawuran, balap liar dan kenakalan remaja lainnya.
Wali Kota Padang Hendri Septa mengatakan ini merupakan salah satu upaya mencarikan solusi terkait kenakalan remaja yang semakin mengkhawatirkan saat ini.
"Hari ini kita bersama unsur Forkopimda dan seluruh pemangku kepentingan termasuk Kepala Sekolah dan Ketua Komite di Kota Padang sepakat menjalin komitmen bersama untuk memberantas tawuran, balap liar dan kenakalan remaja lainnya. Semoga dengan upaya dapat mencegah dan melindungi anak-anak kita untuk tidak melakukan aksi yang tidak baik tersebut," ungkap Wali Kota Padang.
Pihaknya berharapkan, melalui komitmen bersama ini telah menegaskan bahwa tidak ada lagi tempat untuk aksi tawuran, balap liar dan kenakalan remaja lainnya di Kota Padang.
"Karena semua pemegang kepentingan di sini sudah sepakat dan akan diminta untuk mengambil tindakan sesuai kewenangan masing-masing. Seperti bagi pihak kepolisian diharapkan mengambil tindakan tegas terhadap peserta didik yang kedapatan melakukan balap liar, tawuran dan kenakalan remaja sesuai dengan ketentuan yang berlaku." sambungnya.
Kepada pihak sekolah, dirinya meminta untuk selalu memantau dan mengawasi peserta didiknya selama proses belajar dan mengajar. Kemudian melakukan razia terhadap barang-barang bawaan yang dibawa setiap peserta didik ke sekolah.
"Bagi peserta didik yang kedapatan membawa benda berbahaya agar diberikan sanksi. Mulai dari teguran, skorsing hingga pemberhentian dari sekolah," ungkapnya.
Lebih jauh Wako Padang juga berharap kepada komite/wali murid bertanggungjawab kepada anak yang berada di luar jam sekolah. Kemudian memantau kegiatan anak dan membatasi penggunaan kendaraan roda dua pada malam hari yang digunakan untuk balap liar dan tawuran.
"Kita Pemerintah Kota Padang bersama dengan SKPD terkait akan terus melakukan patroli secara berkala dan akan mengambil tindakan tegas bagi peserta didik yang kedapatan melakukan kegiatan yang dapat mengganggu ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat sesuai dengan Perda No.11 Tahun 2005." pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang Yopi Krislova memaparkan ada 12 ribu pelajar tingkat SMP yang berpotensi terdampak dari kenakalan remaja seperti tawuran.
"Dari data tawuran pelajar SMP di Kota Padang, Januari ada 36 orang, Maret 39 orang, April 3 orang, Mei 2 orang dan Juni 8 orang. Bahkan kemarin saat tengah libur sekolah mereka kedapatan tawuran," paparnya.
Menurutnya ada banyak penyebab para pelajar SMP ini melakukan tawuran atau kenakalan remaja lainya, seperti kontrol diri yang lemah, krisis identitas, rivalitas antar sekolah, pengawasan kurang, pengaruh media.
Baca Juga : Hendak Tawuran Menggunakan Samurai, Dua Remaja Diringkus di Jembatan Purus Padang
"Selain itu juga karena tempat tinggal atau lingkungan, pengaruh gengsi dan masalah keluarga," pungkasnya. [hdp]