Padang, Padangkita.com – Dua ekor buaya muncul di dua sungai di Kota Padang. Satu ekor berhasil dievakuasi, dan satu ekor lagi menghilang ketika petugas datang ke lokasi pertama buaya itu muncul.
Buaya pertama dievakuasi oleh personel Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Padang di sungai dekat kebun warga di Sekayan Sungai Bangek, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Jumat (12/5/2023). Adapun ukuran buaya ini sekitar panjang 3,5 meter.
Kabid Damkar Padang Sutan Hendra mengatakan, keberadaan buaya tersebut pertama kali diketahui oleh seorang warga yang hendak pergi ke kebun dan melewati sungai tersebut.
"Saksi atas nama Mamat, 54 tahun, hendak pergi ke kebun, dan melihat ada seekor buaya di sungai dekat kebunnya. Lalu Mamat melaporkan penampakan seekor buaya tersebut ke Damkar Padang," ungkap Sutan.
Menurut Sutan, Mamat melaporkan sekitar pukul 15.14 WIB, dantim Damkar tiba di lokasi pukul 16.10 Wib.
“Dan, Alhamdulilah dapat dievakuasi sekitar 17.00 WIB," imbuhnya.
Dalam evakuasi, selain Damkar Padang juga terlibat pihak dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat (Sumbar), Polri dan Komunitas Reptil dan Amfibi Padang (KRAP).
"Dari Damkar Padang kita mengerahkan 7 orang personel dari Pleton A. Usai evakuasi buaya tersebut langsung diserahkan ke pihak BKSDA Provinsi Sumbar," kata Sutan.
Sementara, seekor buaya terlihat oleh warga tengah berenang di sungai di Kelurahan Parak Laweh Pulau Aie Nan XX dan Kelurahan Banuaran, Kecamatan Lubuk Begalung.
Kepala Balai KSDA Sumbar Ardi Andono lalu memeritahkan Satgas WRU untuk turun ke lokasi saat itu juga. Tim yang dikoordinasi Komandan Polhut, Zulmi Gusrul pun mengecek informasi warga tersebut.
Tim melakukan koordinasi di Kelurahan Banuaran, tentang kemunculan buaya dimaksud, dan meminta masyarakat untuk mendampingi menuju lokasi.
Berdasarkan keterangan beberapa saksi di sekitar lokasi, memang ada kemunculan buaya di sungai sekitar permukiman mereka dalam beberapa hari terakhir. Tetapi buaya itu masih berada di dalam sungai, tidak sampai berjemur atau naik ke daratan di pinggiran sungai.
“Saat di lokasi tim tidak menemukan buaya dimaksud. Tim memberikan pemahaman kepada masyarakat sekitar, bahwa buaya termasuk jenis satwa liar dilindungi, di mana sungai merupakan habitat alami buaya dan menjelaskan bagaimana perilaku satwa buaya,” ungkap Ardi Andono.
Tim BKSDA mengimbau masyarakat untuk sementara waktu menghindari aktivitas di sungai serta tidak bertindak anarkis untuk mengusir ataupun membunuh buaya.
Baca juga: Buaya yang Ditangkap di Sungai Sapih Padang Dibawa ke Tempat Transit Satwa
“Kepada anak-anak yang berada di sekitar lokasi jangan bermain-main di pinggir sungai, mandi-mandi, dan mencari ikan di sungai, untuk menghindari risiko timbulnya konflik dengan satwa buaya,” ingat Ardi Andono. [*/pkt]