Jalan Tol Rengat-Pekanbaru Penetapan Penlok, Apa Kabar Tol Dharmasraya – Rengat?

Jalan Tol Rengat-Pekanbaru Penetapan Penlok, Apa Kabar Tol Dharmasraya – Rengat?

Salah satu ruas Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS). [Foto: Dok. Hutama Karya]

Pekanbaru, Padangkita.com – Tak seperti di Sumatra Barat (Sumbar), proses pembangunan jalan tol di Provinsi Riau terus bergerak dan akan bertambah panjang.

Terbaru, Pemprov Riau telah mengumumkan penetapan lokasi (penlok) rencana pembangunan ruas jalan tol Rengat-Pekanbaru seksi Junctions Pekanbaru-Interchange Siak, di Kabupaten Kampar.

Baca juga: Wagub Audy Kabarkan Progres Pembangunan Tol Padang – Sicincin yang Dikerjakan Siang Malam

Sementara itu, di Sumbar sendiri jalan tol satu-satunya yang dibangun adalah Jalan Tol Padang – Pekanbaru seksi Padang – Sicincin sepanjang 36 km, yang sampai saat ini pembebasan lahannya masih belum mencapai 100 persen.

Sementara itu, sejak dua tahun lalu telah ada persetujuan rencana pembangunan jalan tol Rengat – Dharmasraya yang menjadi feeder Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS). Pembangunan jalan tol ini bahkan telah masuk rencana umum Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Namun, hingga kini tak jelas bagaimana progresnya.

Di Pekanbaru, Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau SF Hariyanto mengatakan, lokasi rencana pembangunan ruas tol Rengat-Pekanbaru seksi Junctions Pekanbaru-Interchange Siak, terletak di Kabupaten Kampar.

Lokasinya, berada di Kecamatan Tapung dan Tambang, lahan atau tanahnya meliputi empat desa, seluas 234,994 hektare.

"Untuk penetapan lokasi pembangunan ruas Tol Rengat-Pekanbaru di Kabupaten Kampar, sudah kami umumkan. Lokasi dan luas tanahnya tersebar di empat desa di Kecamatan Tapung dan Tambang," kata SF Hariyanto, sebagaimana dikutip Padangkita.com dari laman Pemprov Riau, Senin (8/5/2023).

Ia kemudian merinci, ruas jalan di lokasi Kecamatan Tapung berada di Desa Karya Indah seluas 100,170 hektare. Kemudian, di Kecamatan Tambang, di Desa Rimbo Panjang seluas 59,531 hektare, Desa Tarai Bangun seluas 31,350 hektare, dan Desa Kuala seluas 43,933 hektare.

Setelah penlok ini, kata SF Hariyanto, akan dilakukan proses pengadaan tanah pembangunan jalan tol tersebut. Tahapan proses pengadaan tanah ini diperkirakan memakan waktu selama 28 minggu.

"Untuk perkiraan pembangunan jalan tol ini akan selesai selama 30 bulan (2 tahun dan 6 bulan). Terhitung sejak selesainya proses pengadaan tanah," ungkapnya.

SF Hariyanto berharap, dengan pembangunan tol Rengat-Pekanbaru ini akan menunjang pertumbuhan ekonomi di daerah. Kemudian, dapat mempermudah akses transportasi simpul jasa distribusi dari dan ke pusat-pusat kegiatan.

Baca juga: Wika Pamer Progres Jalan Tol Bangkinang – Pangkalan, Kapan Jalan Tol di Sumbar Selesai?

"Yang pasti meningkatkan pertumbuhan perekonomian masyarakat. Memperlancar pasokan logistik, yang dilalui jalan tol agar berkembang dengan pesat," kata SF Hariyanto. [*/pkt]

Baca Juga

Hutama Karya Resmi Mulai Konstruksi JTTS Tahap II, Ini Daftar Proyek Jalan Tol yang Dibangun
Hutama Karya Resmi Mulai Konstruksi JTTS Tahap II, Ini Daftar Proyek Jalan Tol yang Dibangun
Serius Ingin Ikut Biayai Flyover Sitinjau Lauik, Ini Pengalaman Bank Nagari di Proyek-proyek Besar
Serius Ingin Ikut Biayai Flyover Sitinjau Lauik, Ini Pengalaman Bank Nagari di Proyek-proyek Besar
Pemprov Upayakan Perbaikan Jalan Balingka – Padang Lua Menggunakan Anggaran Pusat
Pemprov Upayakan Perbaikan Jalan Balingka – Padang Lua Menggunakan Anggaran Pusat
Trase Jalan Tol Sicincin-Bukittinggi Diusulkan Pindah jadi Sicincin-Singkarak-Tanah Datar
Trase Jalan Tol Sicincin-Bukittinggi Diusulkan Pindah jadi Sicincin-Singkarak-Tanah Datar
'Groundbreaking' Flyover Sitinjau Lauik Dijadwal Desember, Begini Progres Pengadaan Lahannya
'Groundbreaking' Flyover Sitinjau Lauik Dijadwal Desember, Begini Progres Pengadaan Lahannya
Bank Nagari Ingin Ikut Pembiayaan Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik, Sanggup Rp500 Miliar
Bank Nagari Ingin Ikut Pembiayaan Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik, Sanggup Rp500 Miliar