Pengawasan Alat Tangkap Ikan Bilih di Danau Singkarak, DKP Sumbar Sita 25 Unit Jaring Angkat

Pengawasan Alat Tangkap Ikan Bilih di Danau Singkarak, DKP Sumbar Sita 25 Unit Jaring Angkat

Tim gabungan DKP Sumbar melakukan pengawasan alat tangkap ikan bilih di Danau Singkarak. [Foto: Diskominfotik Sumbar]

Padang, Padangkita.com - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) bersama tim gabungan kembali melaksanakan pengawasan alat tangkap bagan yang digunakan menangkap ikan bilih di Danau Singkarak.

Tim gabunan yang dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Reti Wafda terdiri dari Polairud Polda Sumbar, Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Sumbar serta pegiat lingkungan Bundo Wati.

Dalam pengawasan yang dilaksanakan pada 17 hingga 19 Maret 2023, di 8 nagari di Kabupaten Solok dan Tanah Datar, tim gabungan menyita 7 unit waring. Kemudian, satu unit ditenggelamkan, karena pemilik tidak kooperatif, serta berusaha melepas jaring yang tidak sesuai aturan.

Menurut Reti Wafda, pengawasan kali ini merupakan untuk kedua kalinya. Sebelumnya juga telah dilaksanakan pengawasan pada 27 Februari hingga 1 Maret 2023.

“Pengawasan dilakukan pada 11 nagari, yakni Kabupaten Solok sebanyak 6 nagari, Kabupaten Tanah Datar sebanyak 5 nagari. Petugas gabungan sudah memeriksa sebanyak 292 unit alat tangkap bagan/jaring angkat,” ungkap Reti, dikutip Padangkita.com dari laman Pemprov Sumbar, Kamis (23/3/2023).

Lebih lanjut Reti menjelaskan, dari pemeriksaan ditemukan 166 unit (56,86 %) sudah memakai jaring ukuran standard ¾ inchi, 101 unit (34,58%) ditemukan kosong karena dalam tahap penggantian mata jaring ke ¾ inchi.

Kemudian, 25 unit (8,56 %) jaring angkat yang berukuran rapat/jaring kelambu/tile yang sedang beroperasi disita petugas gabungan, disertai dengan berita acara penyerahan barang bukti dari nelayan bagan kepada  PPNS DKP Sumbar.

Reti menambahkan, sesuai arahan Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah, tim gabungan secara bertahap akan terus mengupayakan untuk menjaga kelestarian ikan bilih. Baik upaya pengawasan maupun upaya konservasi melalui pembuatan reservat di beberapa nagari untuk menjadi rumah bagi ikan, tempat berkembang biak, tempat bermain dan mencari makan bagi ikan-ikan.

Baca juga: DKP Sumbar Tertibkan Alat Tangkap Bilih di Danau Singkarak, Ini Hasil dan Tindak Lanjutnya

Selain itu, untuk meningkatkan perekenomian nelayan tradisional, DKP Sumbar sudah memberikan bantuan kepada nelayan tradisoional di Danau Singkarak dari tahun 2019 hingga 2022.

Di antaranya di Kabupaten Tanah Datar, bantuan berupa jaring langli sebanyak 49 unit, gill net 75 unit, dan mesin tempel sebanyak 107 unit. Untuk nelayan di Kabupaten Solok berupa jaring langli sebanyak 44 unit, gill net 67 unit, dan mesin tempel sebanyak 81 unit.

“Kelestarian ikan bilih sangat menjadi perhatian Gubernur Sumatera Barat Buya Mahyeldi. Beliau beberapa kali memimpin rapat bersama forkopimda dan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD),” ujar Reti.

Setelah itu, ditindaklanjuti dengan rapat teknis oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Sumbar dengan OPD terkait di Kabupetan Solok dan Tanah Datar dengan melibatkan wali nagari Salingka Danau, serta perwakilan dari tokoh masyakat dan bundo kanduang.

“Pengawasan terus dilakukan sebagai upaya tidak terjadi tangkap lebih dan supaya ikan-ikan kecil tidak tertangkap agar terus berkembang biak,” tegas Reti.

Ia menegaskan, tidak hanya bagan yang akan diawasi dan ditertibkan, tetapi juga penangkapan lainnya yang tidak ramah lingkungan, seperti pengeboman, penyetruman, penggunaan bahan kimia seperti potassium, penggunaan mata jaring pukek/ jaring tradisional yang tidak sesuai.

Ikan bilih yang bernama Latin Mystacoleucus padangensis, merupakan satu-satunya ikan endemik Danau Singkarak, bahkan satu-satunya di dunia, sehingga harus dijaga kelestariannya.

Baca juga: Ikan Bilih yang Ditangkap di Danau Singkarak Capai 25 Ton per Hari, Ikan Endemik Terancam Punah

Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) sudah beberapa kali melalukan sosialisasi, memberi pemahaman kepada nelayan di Danau Singkarak tentang pentingnya menjaga kelestarian sumber daya ikan di Danau Singkarak, dan menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan sehingga ikan bilih tidak punah. [*/pkt]

Baca Juga

Pemprov Sumbar telah Asuransikan 7.000 Nelayan lewat BPJS Ketenagakerjaan
Pemprov Sumbar telah Asuransikan 7.000 Nelayan lewat BPJS Ketenagakerjaan
Pemprov Sumbar Sebar Ratusan Ribu Bibit Ikan Gariang di Sejumlah Sungai Dikelola Pokmaswas
Pemprov Sumbar Sebar Ratusan Ribu Bibit Ikan Gariang di Sejumlah Sungai Dikelola Pokmaswas
Gubernur Mahyeldi Dorong Petani Sumbar Manfaatkan Perhutanan Sosial untuk Tingkatkan Kesejahteraan
Gubernur Mahyeldi Dorong Petani Sumbar Manfaatkan Perhutanan Sosial untuk Tingkatkan Kesejahteraan
Mahyeldi-Vasko Tegaskan Komitmen untuk Sektor Pertanian Rendah Emisi
Mahyeldi-Vasko Tegaskan Komitmen untuk Sektor Pertanian Rendah Emisi
Gubernur Sumbar Mahyeldi Raih Berbagai Penghargaan Sepanjang 2024
Gubernur Sumbar Mahyeldi Raih Berbagai Penghargaan Sepanjang 2024
Kafilah Sumbar Siap Berkibar di MTQN ke-30, Wagub Janjikan Bonus Fantastis
Kafilah Sumbar Siap Berkibar di MTQN ke-30, Wagub Janjikan Bonus Fantastis