BMKG Resmikan Tower Gas Rumah Kaca di Bukit Kotoabang Agam, Ini Fungsinya

BMKG Resmikan Tower Gas Rumah Kaca di Bukit Kotoabang Agam, Ini Fungsinya

BMKG meresmikan Tower Gas Rumah Kaca (GRK) di Stasiun Pemantau Atmosfer Global atau Global Atmosphere Watch (GAW), di Bukit Kototabang, Agam. [Foto: Diskominfotik Sumbar]

Lubuk Basung, Padangkita.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meresmikan Tower Gas Rumah Kaca (GRK) di Stasiun Pemantau Atmosfer Global atau Global Atmosphere Watch (GAW), di Bukit Kototabang, Kabupaten Agam, Sumatra Barat (Sumbar), Selasa (21/3/20223).

Peresmian ini sekaligus mengambil momen peringatan Hari Meteorologi Dunia (HMD) ke-73, dan turut hadir oleh Gubernur Sumbar diwakili Asisten I Setdaprov Devi Kurnia. Stasiun pemantau GAW Kototabang sendiri adalah salah satu dari 30 stasiun jaringan GAW Badan Meteorologi Dunia (WMO).

Data GRK yang dipantau dari Bukit Kototabang menjadi kontribusi penting sebagai representasi pemantauan dari wilayah ekuatorial tropis.

Kepala Pusat Layanan Informasi Iklim Terapan, Ardhasena Sopaheluwakan mengatakan GRK setinggi 100 meter tersebut dilengkapi dengan sensor meteorologi. Fungsinya untuk melakukan pemantauan di tiga titik ketinggian, yaitu pada 30 meter, 70 meter, dan 100 meter.

Pemantauan GRK dari tower akan memberikan gambaran profil GRK pada ketinggian yang berbeda dan menjadi wujud kontribusi Indonesia pada umumnya dan BMKG pada khususnya dalam program IG3IS.

“IG3IS yang diluncurkan oleh WMO di tahun 2018 untuk memberikan profil tren GRK secara menyeluruh dalam upaya mitigasi perubahan iklim,” jelasnya.

Kemudian, peningkatan kapasitas pemantauan GRK melalui IG3IS (Integrated Global Greenhouse Gas Information System) ini akan digunakan lebih lanjut dalam mengembangkan pemodelan untuk emisi GRK, sebagai informasi komplementer inventarisasi GRK nasional.

Baca juga: Musim Kemarau di Wilayah Sumbar Diprediksi Juni, Puncaknya Agustus 2023

“Utamanya untuk estimasi global stocktake yang mewujudkan salah satu target dari Kesepakatan Paris di tahun 2030,” ulasnya. [*/pkt]

Baca Juga

Alat Peringatan Dini Galodo Berbasis Komunitas di Sumbar Dipasang Tahun Ini, Begini Cara Kerjanya
Alat Peringatan Dini Galodo Berbasis Komunitas di Sumbar Dipasang Tahun Ini, Begini Cara Kerjanya
Usai Bertemu Kepala BMKG, Mahyeldi Imbau Masyarakat Jauhi Zona Merah Banjir-Longsor
Usai Bertemu Kepala BMKG, Mahyeldi Imbau Masyarakat Jauhi Zona Merah Banjir-Longsor
Anomali Cuaca, Ketua DPD RI Minta Pemda Koordinasi Mitigasi dengan BRIN dan BMKG
Anomali Cuaca, Ketua DPD RI Minta Pemda Koordinasi Mitigasi dengan BRIN dan BMKG
Gempa Pagi Hari Kejutkan Warga Sumbar, Ternyata Selama Januari 2024 Terjadi 87 Kali
Gempa Pagi Hari Kejutkan Warga Sumbar, Ternyata Selama Januari 2024 Terjadi 87 Kali
Tren Gempa Bumi di Indonesia terus Meningkat, Mitigasi harus Diperkuat
Tren Gempa Bumi di Indonesia terus Meningkat, Mitigasi harus Diperkuat
Prediksi Iklim 2024, sebagian Wilayah Sumatra Barat akan Alami Hujan di Atas Normal
Prediksi Iklim 2024, sebagian Wilayah Sumatra Barat akan Alami Hujan di Atas Normal