Pariaman, Padangkita.com – Kerajinan sulaman merupakan salah satu andalan sektor ekonomi di Kota Pariaman. Bicara tentang kerajinan sulaman ini, maka tidak lengkap jika tidak menyebutkan nama sebuah desa yang menjadi pusat produksinya.
Nama kampung tersebut adalah Naras atau Nareh dalam dialek setempat.
Desa Nareh ini memiliki keunggulan tersendiri dalam bidang ekonomi, khususnya industri rumah tangga, yaitu Sulaman Benang Emas atau yang lebih dikenal dengan Sulaman Nareh.
Salah seorang siswi SMKN 2 Pariaman, Siti Nurdiana, 17 tahun merupakan pengrajin Sulaman Nareh tersebut. Anak dari Desi, 42 tahun dan Johari, 47 tahun, ini sudah sejak SD membantu orang tuanya sebagai pengrajin Sulaman Nareh.
Siti menyebutkan, bahwa penghasilan dari sulaman itu sangat membantu biaya sekolahnya. Biasanya, sepulang sekolah, Siti membantu orang tuanya membuat kerajinan Sulaman Nareh selama tiga jam atau lebih setiap harinya.
“Kerajinan Sulaman Nareh ini merupakan usaha keluarga. Sudah banyak pemesannya,” kata Siti, Selasa (28/2/2023)
Adapun jenis sulamannya berupa selempang dan pelaminan. Ia mengatakan, harga jual sulamannya mencapai Rp500 ribu hingga jutaan rupiah.
Untuk pengerjaan perhelainya memakan waktu kurang lebih tiga bulan. Sedangkan yang bordiran paling rendang Rp800 ribuan satu pasang.
Kemudian, untuk motif sulaman nareh tersebut dibuat sesuai dengan pesanan konsumen. Selain sulaman nareh, Ayah Siti juga merupakan seorang tukang pembuat tenda dan pelaminan.
Siti berharap pemerintah dapat memberikan bantuan modal usaha yang sedang dijalani kedua orang tuanya agar lebih berkembang, sehingga dapat memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.
Baca juga: Pemko Pariaman Segera Patenkan Sulaman Kapalo Penitik Khas Nareh, Ini Tujuannya
Siti juga berharap masyarakat Kota Pariaman mendukung produk unggulan dan UMKM khas Kota Pariaman salah satunya kerajinan Sulaman Nareh ini. [*/pkt]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News