Padang, Padangkita.com – Universitas Andalas (Unand) mengukuhkan 3 Guru Besar Tetap Fakultas Kedokteran (FK Unand), Senin (27/2/2023). Acara pengukuhan ini dihadiri Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono.
Pengukuhan guru besar ditandai dengan pemasangan kalung kehormatan oleh Ketua Dewan Profesor Prof. Helmi PhD, yang disaksikan langsung oleh Wamenkes Prof. Dante, dan Rektor Unand Prof. Yuliandri.
Kemudian, Ketua Senat Akademik Prof. Syafrizal Sy, Dekan Fakultas Kedokteran Dr. dr. Afriwardi, dan Sekretaris Dewan Profesor Prof. Erwin.
Ketiga Guru Besar Tetap tersebut yakni Prof. Dr. dr. Wirsma Arif Harahap SpB Subsp Onk (K) pada Bidang Ilmu Bedah Onkologi, Prof Dr. dr. Aisyah Eliyanti SpKN MKes pada bidang Ilmu Kedokteran Nuklir, dan Prof. dr. Hardisman MHID Dr PH FRSPH pada Bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas.
Adapun orasi ilmiah yang disampaikan oleh Prof. Wirsma Arif Harahap berjudul “Keunikan Kanker Payudara Di Indonesia: Tantangan Pelayanan Kesehatan Pada Era Postgenomik”.
Lalu, orasi ilmiah yang disampaikan oleh Prof. Aisyah Eliyanti berjudul “Peran Theranostics Kedokteran Nuklir Pada Tatalaksana Penyakit di Era Kedokteran Molekuler dan Dampaknnya Pada Layanan Kesehatan di Sumatra Barat”.
Kemudian, orasi ilmiah yang disampaikan oleh Prof. Hardisman berjudul “Pendekatan Simbiotik Pendidikan dan Kebijakan Kesehatan Dalam Peningkatan Kompetensi dan Pemenuhan Tenaga Dokter”.
Rektor Universitas Andalas (Unand) Prof. Yuliandri mengemukakan pengukuhan guru besar ini tidak hanya bersifat seremonial akademik, tetapi di balik itu juga terkandung simbol kemajuan dan peningkatan kualifikasi dosen.
“Atas jabatan akademik tertinggi yang telah disandang, tentunya juga tertumpang harapan agar terus mendedikasikan waktu dan tenaganya untuk kemajuan pelaksanaan tridarma perguruan tinggi,” ujarnya.
Ia berharap kepada guru besar yang baru saja dikukuhkan untuk terus berkarya mewujudkan cita-cita, menjadikan Universitas Andalas sebagai universitas yang betul-betul menebar manfaat bagi kejayaan bangsa.
Di samping itu, pengukuhan ini diharapkannya juga dapat menyemangati dan mendorong dosen-dosen yang sudah ditetapkan sebagai guru besar agar juga menyegerakan untuk melaksanakan pengukuhan.
Pada kesempatan itu, Wamenkes Dante menyinggung tentang penyakit katastrofik di Indonesia. Saat ini menurutnya Indonesia menghadapi katastrofik dengan kurangnya akses layanan, kurangnya kualitas layanan dan kurangnya pemerataan alat kesehatan.
Penyakit katastrofik merupakan penyakit yang membutuhkan perawatan medis yang lama dan berbiaya tinggi. Penyakit yang termasuk dalam pengelompokan katastrofik, antara lain penyakit jantung, gagal ginjal, kanker, stroke, sirosis hati, thalasemia, leukimia dan hemofilia.
Baca juga: Guru Besar Unand Hairul Abral Masuk Daftar Ilmuwan Paling Berpengaruh di Dunia
Ia menekankan bagaimana kolaborasi antara universitas dan pemerintah bisa lebih ditingkatkan lagi dengan berbagai langkah, seperti melakukan riset penyakit katastrofik, mendidik tenaga kesehatan hingga menghasilkan produk inovasi obat, alkes, dan teknologi lain. [*/pkt]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News