Painan, Padangkita.com - Sebagai kawasan berjuluk 'Negeri Berjuluk Sejuta Pesona', Kaupaten Pesisir Selatan tentu memiliki banyak objek wisata menarik dan layak dikunjungi oleh wisatawan.
Namun mirisnya, keindahan tempat-tempat wisata di Pessel ini dirusak oleh dengan aksi sekelompok preman yang kerap membuat resah wisatawan. Mulai dari preman kampung berkedok juru parkir liar.
Hal tersebut dialami Topik, 23 tahun, salah seorang pengunjung menjadi korban pemerasan di kawasan Rest Area, Nagari Siguntur Muda, Kecamatan Koto XI Tarusan, Selasa (27/12/2022), pukul 23.00 WIB.
Bahkan, pengunjung tersebut sempat bertengkar mulut dan saling dorong dengan sekelompok preman yang mengaku petugas parkir karena tidak mau memberikan uang.
Mereka (preman) yang mengaku petugas parkir tidak mengenakan identitas diri dan rompi saat memungut uang dari pengendara hendak berhenti melepaskan penat.
Topik menceritakan, awalnya ia sedang singgah sebentar untuk istirahat bersama temanya, setelah itu saat akan melajukan perjalanannya menuju Painan tiba-tiba datang seorang pria yang mengaku petugas parkir dan meminta uang parkir.
Saat preman itu minta uang, dirinya bertengkar mulut dan saling dorong, saat itu juga datang dua orang temannya.
"Mereka minta uang, saya jawab, uang apa? Uang parkir kata mereka, tak saya kasih, lalu mereka berkata kasar dan mendorong badan saya," ujarnya pada Padangkita.com.
"Selanjutnya, mereka (preman) tidak terima, sambil berkata-kata kasar, mereka memaksa minta uang parkir dan bernada ancaman." sambungnya.
Topik, berharap kepada pihak kepolisan dan pemerintah daerah untuk segera menertibkan perbuatan yang meresahkan ini, apabila persoalan ini tidak ada tindakan maka akan menjadi dampak buruk terhadap citra pariwisata Pesisir Selatan.
Ia menambahkan, Pessel memiliki banyak destinasi wisata, bila diganggu para preman, maka aparat harus tegas melakukan tindakan.
"Bagaimanapun, harus berhati nyaman dan aman. Preman yang meresahkan itu harus ditindak. Kami minta pemerintah, aparat keamanan bisa membasmi premanisme di Pessel, terutama di Rest Area ini, pintanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Pessel Syafrijoni, mengungkapkan, keberadaan juru parkir di Rest Area Pessel tersebut resmi ditunjuk Pemerintah Nagari bersama Dishub dan wali nagari yang menunjuk.
Kendati demikian, pihaknya tidak membenarkan ada tindakan premanisme dalam pemungutan parkir, apalagi ada pengancaman dan kata-kata tidak baik.
"Cuma kalau mereka memaksa itu tidak boleh. Mereka harus melakukan sesuai dengan aturan pemerintah daerah," ujarnya.
Terkait adanya informasi tersebut, pihaknya bakal melakukan kroscek langsung ke lapangan.
Menurutnya, tindakan premanisme tidak dibenarkan dalam pemungutan parkir, apalagi membawa nama daerah.
Baca Juga : Ada Pungli Parkir di Pantai Kata, Ini Tindakan Tegas Polres dan Pemko Pariaman
"Kalau benar, itu akan kami benahi nanti. Sesuai dengan statement pak Kapolres. kalau ada yang rasanya dirugikan silakan laporkan," tutupnya lagi. [amn]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News