Padang, Padangkita.com - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Pemprov Sumbar) meluncurkan Gerakan Sumbar Bersih (GSB) 2022 di Padang, Selasa (15/11/2022).
Selain untuk menjaga kebersihan dan lingkungan hidup secara umum, gerakan ini juga dimaksudkan guna mendongkrak sektor pariwisata Sumbar, khususnya menjelang Visit Beautiful West Sumatra (VBWS) 2023.
Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy menyampaikan pelayanan dan kebersihan adalah hal yang mutlak agar wisatawan merasa nyaman saat berkunjung. Oleh karena itu, ia meminta seluruh elemen pemerintahan hingga tingkat terbawah dan kelompok masyarakat ikut serta dalam menjaga kebersihan lingkungan.
“Sulit merealisasikan target pengelolaan jika kita masih menunggu sampah itu sampai di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) baru dikelola. Pengelolaan sampah harus dimulai dari rumah tangga,” kata Audy.
Baru 61,11 Persen Sempah Terkelola
Menurut Dinas Lingkungan Hidup Sumbar, capaian pengelolaan sampah saat ini baru berkisar 61,11 persen, yang terbagi atas penanganan 47,27 persen dan pengurangan 13, 84 persen. Sementara hingga 2026 nanti pengelolaan sampah ditargetkan sudah harus mencapai angka 100 persen.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sumbar, Siti Aisyah menyebutkan, saat ini anggaran yang dialokasikan oleh kabupaten dan kota untuk pengelolaan sampah masih sangat minim.
Oleh karena itu, menurut dia perlu dilakukan terobosan agar pengelolaan sampah sudah mulai dilakukan dari level terendah. Seperti dengan melakukan segregasi sampah organik, anorganik dan sampah B3 dimulai dari rumah.
Jika pemilahan sampah tersebut sudah berjalan maksimal, maka selanjutnya dapat ditingkatkan dengan pelaksanaan program sampah jadi uang.
Artinya, sampah organik bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organik, bisa digunakan untuk makanan maggot yang memiliki nilai ekonomis.
Kemudian, sampah anorganik juga bisa dimanfaatkan untuk membuat ecobrick (bata dari sampah) atau paving blok plastik dengan menggunakan teknologi yang sederhana.
Sementara untuk limbah B3, kata Siti Aisyah, Sumbar sudah memiliki tempat pemrosesan tersendiri yang diperoleh dari bantuan pemerintah pusat.
“Dengan langkah ini, bisa diharapkan pengelolaan sampah di Sumbar bisa mencapai 100 persen pada 2025,” ujarnya.
Baca juga: Dukung Visit Beautiful West Sumatra 2023, PHRI Siapkan Diskon Hotel Sepanjang Tahun
Meski begitu, ia menilai tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan sampah bukan hal yang mudah. Hal ini karena pengelolaan sampah dari rumah berkaitan dengan perubahan pola pikir dan kebiasaan masyarakat. [*/pkt]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News