Padangkita.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pengangkatan mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso sebagai Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog karena Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu membutuhkan orang yang tegas, berani, dan jujur.
“Kita perlu orang yang tegas, orang yang berani, orang yang jujur, orang yang memiliki rekam jejak dalam mengelola Bulog,” kata Presiden Jokowi kepada wartawan usai membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun 2018 di Puri Agung Ballroom Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (30/4) pagi.
Ditegaskan Presiden Jokowi, bahwa di situ (Bulog) ada persoalan perut, persoalan beras ini adalah persoalan rakyat. “Jadi kita memerlukan sosok yang seperti tadi saya sampaikan,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor SK-115/MBU/04/2018, Menteri BUMN Rini Soemarno pada Jumat (27/4) lalu telah merombak susunan direksi dan dewa pengawas Perum Bulog.
Rini mengangkat Budi Waseso sebagai Dirut Perum Bulog menggantikan Djarot Kusumayakti yang telah menjabat sebagai pimpinan Bulog sejak 2015. Selain itu, Rini juga mengangkat Koordinator Staf Kepresidenan Teten Masduki sebagai Ketua Dewan Pengawas Bulog menggantikan Sudar Sastro Atmojo.
Berikut susunan direksi Bulog per 27 April 2018: 1. Budi Waseso sebagai Direktur Utama; 2. Triyana sebagai Direktur Keuangan; 3. Karyawan Gunarso sebagai Direktur Operasional dan Pelayanan Publik; 4. Imam Subowo sebagai Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri; 5. Tri Wahyudi Saleh sebagai Direktur Komersial; 6. Febriyanto sebagai Direktur SDM & Umum; dan 7. Andrianto Wahyu Adi sebagai Direktur Pengadaan.