Bukan Jembatan Batam – Bintan, Ternyata Ini Kandidat Jembatan Terpanjang di Indonesia

Bukan Jembatan Batam – Bintan, Ternyata Ini Kandidat Jembatan Terpanjang di Indonesia

Jembatan Nasional Suramadu (Surabaya-Madura) [Foto: Dok. Kominfo]

Padang, Padangkita.com – Kandidat jembatan terpanjang di Indonesia, sebetulnya tidak hanya Jembatan Batam – Bintan, Kepulauan Riau yang memilik panjang 7 km dan ditambah jalan penghubung sekitar 7 km. Namun, masih ada dua kandidat lagi yang juga terdapat di Sumatra.

Dua kandidat jembatan terpanjang tersebut adalah Jembatan Selat Sunda (JSS) dan Jembatan Bangka – Sumatra (Sumatra Selatan) atau sudah disepakati bernama Jembatan Bahtera Siriwijaya. Nah, kala JSS yang diperkirakan akan memiliki panjang 27 km, Jembatan Bahtera Sriwijaya akan membentang 13,5 km.

Baca juga: Jembatan Terpanjang di Indonesia Ini Masuk Daftar Proyek Ditawarkan 2022, Invetasi Rp14,12 Triliun

Berbeda dengan Jembatan Selat Sunda (JSS) yang sudah tak lagi dibicarakan dengan berbagai alasan, Jembatan Bahtera Sriwijaya justru terus diproses dan didorong untuk dibangun pada 2024 mendatang.

Dua provinsi yang berkepentingan langsung, yakni Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) dan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), terus berusaha keras merealisasikan kandidat jembatan terpanjang di Indonesia ini.

Mengutip media lokal, Fungsional, Teknik Jalan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Babel, Yuli Hartati mengatakan, pihaknya telah menyelesaikan tahapan pra-studi Feasibility Study (FS) yang kemudian diserahkan ke Kementerian PUPR.

"Untuk jembatan Bahtera, kalau untuk Pemerintah Provinsi Babel sampai di Pra-Studi FS. Selebihnya untuk FS dilakukan pihak Kementerian PUPR. Nah, untuk Detail Engineering Design (DED) juga di Kementerian PUPR, setelah akhir FS-nya apakah bakal berkelanjutan atau tidak untuk memenuhi syarat atau tidak dilaksanakan DED-nya oleh kementerian," jelas Yuli belum lama ini.

Ia menambahkan, untuk Feasibility Study (FS) dilakukan untuk dapat mempelajari layak atau tidak jembatan dibangun, kemudian menilai sisi ekonomis, keamanan apabila dibangun nantinya.

"Di situ akan tahu layak atau tidak, setelah ada hasilnya, kalau layak kemudian ditentukan desainnya. Kalau dari kita telah melaksakan pra-studinya, nanti studi itu dan DED dilakukan oleh Kementerian PUPR. Hasilnya seperti apa layak atau tidak," ujarnya.

Pembangunan Jembatan Bahtera Sriwijaya diperkirakan akan menelan biaya hingga Rp15 triliun yang direncanakan bersumber dari APBN.

Jembatan tersebut diperkirakan memiliki panjang 13,5 kilometer yang akan dibangun di Desa Tanjung Tapak, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumatra Selatan dan terhubung ke Desa Sebangin, Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 

Pada Rapat Koordinasi (Rakor) Gubernur se-Sumatra bersama Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (PPN/Bappenas RI), Suharso Monoarfa, Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman kembali mengusulkan pembangunan Jembatan Bahterna Sriwijaya tersebut.

Dalam Rakor yang diadakan di Batam, Kepulauan Riau, pada Maret 2022 lalu, Erzaldi berharap, pembangunan jembatan itu dapat menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) tahun 2023 mendatang dan bisa dibangun tahun 2024.

Dikutip dari situs resmi Provinsi Kepulauan Babel, usulan Gubernur Erzaldi direspons positif oleh Menteri Suharso Monoarfa. Menurut Suharso, pembangunan Jembatan Bahtera Sriwijaya termasuk salah satu yang urgen untuk dilaksanakan. 

Menteri Suharso mengungkapkan, pembangunan Jembatan Bahtera Sriwijaya telah masuk dalam Rencana Induk Nasional dan menunggu pola pembiayaannya. 

Sebelumnya, Gubernur Sumsel Herman Deru juga sudah menyatakan bahwa rencana pembangunan Jembatan Bahtera Sriwijaya sudah disetujui oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Baca juga: Daftar 10 Jembatan Terpanjang di Indonesia, Jembatan Batam – Bintan Bakal Jadi Nomor 1

Nah, jika Jembatan Bahtera Sriwijaya sepanjang 13,5 km ini benar-benar dibangun, maka panjang konstruksinya akan mengalahkan panjang Jembatan Batam – Bintan. Sebab, konstruksi Jembatan Batam – Bintan yang akan terdiri dari 2 jembatan, hanya memiliki panjang 7 km, selebihnya 7 km lagi adalah jalan penghubung di daratan pulau. [*/pkt]

Baca Juga

Hutama Karya Resmi Mulai Konstruksi JTTS Tahap II, Ini Daftar Proyek Jalan Tol yang Dibangun
Hutama Karya Resmi Mulai Konstruksi JTTS Tahap II, Ini Daftar Proyek Jalan Tol yang Dibangun
Serius Ingin Ikut Biayai Flyover Sitinjau Lauik, Ini Pengalaman Bank Nagari di Proyek-proyek Besar
Serius Ingin Ikut Biayai Flyover Sitinjau Lauik, Ini Pengalaman Bank Nagari di Proyek-proyek Besar
Pemprov Upayakan Perbaikan Jalan Balingka – Padang Lua Menggunakan Anggaran Pusat
Pemprov Upayakan Perbaikan Jalan Balingka – Padang Lua Menggunakan Anggaran Pusat
Trase Jalan Tol Sicincin-Bukittinggi Diusulkan Pindah jadi Sicincin-Singkarak-Tanah Datar
Trase Jalan Tol Sicincin-Bukittinggi Diusulkan Pindah jadi Sicincin-Singkarak-Tanah Datar
'Groundbreaking' Flyover Sitinjau Lauik Dijadwal Desember, Begini Progres Pengadaan Lahannya
'Groundbreaking' Flyover Sitinjau Lauik Dijadwal Desember, Begini Progres Pengadaan Lahannya
Bank Nagari Ingin Ikut Pembiayaan Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik, Sanggup Rp500 Miliar
Bank Nagari Ingin Ikut Pembiayaan Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik, Sanggup Rp500 Miliar