Jakarta, Padangkita.com – Pembangunan jalan tol di Indonesia terus menggunakan teknologi dan inovasi terbaru. Seperti yang diterapkan oleh anak perusahaan PT Hutama Karya (Persero) yakni PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI).
Terbaru, HKI menggunakan metode fotogrametri untuk membantu survei di lapangan dan memantau progres fisik pekerjaan di lapangan.
Penggunaan fotogrametri di HKI dimulai pada pertengahan tahun 2021. Dalam konteks survei awal kontur di lapangan, penggunaan fotogrametri mampu memangkas waktu survei manual yang mencapai hingga 9 jam per 1,5 km menjadi 1 jam per 1,5 km.
Oleh karena itu, penggunaan fotogrametri sangat efektif digunakan untuk membantu survei konvensional. Untuk penggunaan pemantauan progres sendiri, HKI telah mengandalkan fotogrametri di proyek Jalan Tol Bengkulu – Taba Penanjung yang telah rampung dibangun.
Fotogrametri membantu menghadirkan kondisi fisik proyek Tol Bengkulu – Taba Penanjung terbaru secara 3D visual.
Guna memaksimalkan penggunaan fotogrametri, saat ini HKI tengah memusatkan penggunaan fotogrametri di proyek Jalan Tol Binjai – Pangkalan Brandan.
Rencananya, fotogrametri ini digunakan untuk menghitung volume timbunan tanah (subgrade) hingga top subgrade yang nantinya akan dikombinasikan dengan pengukuran konvensional untuk mendapatkan elevasi rencana.
Baca juga: Jalan Tol Padang – Sicincin Salah Satu Prioritas Hutama Karya Jika PMN Rp30,56 Triliun Disetujui
“Saat ini, HKI memang tengah mencoba menerapkan fotogrametri dalam perhitungan volume timbunan tanah di proyek Tol Binjai - Pangkalan Brandan. Metode fotogrametri ini tetap perlu disandingkan dengan cara pengukuran manual untuk memastikan akurasinya,” terang Direktur Operasi III HKI Selo Tjahjono di situs resmi Hutama Karya. [*/pkt]