Kelinci Sumatra yang Ditemukan di Solok, Mati Diduga Akibat Terluka dan Stres

Kelinci Sumatra yang Ditemukan di Solok, Mati Diduga Akibat Terluka dan Stres

Kelinci sumatra yang ditemukan di Hutan Sawah Gadang, Nagari Saniang Baka, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, dilaporkan mati, Minggu (12/6/2022). [Foto: Dok. BKSDA Sumbar]

Arosuka, Padangkita.com - Kelinci sumatra yang ditemukan di Hutan Sawah Gadang, Nagari Saniang Baka, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, dilaporkan mati, Minggu (12/6/2022).

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat (Sumbar), Ardi Andono mengatakan, Tim WRU Seksi Konservasi Wilayah III Sijunjung menerima laporan ditemukan kelinci sumatra tersebut dari Kelompok Sadar Wisata Saniangbaka, Kecamatan X Koto, Kabupaten Solok, Kamis (9/6/2022).

"Satwa langka tersebut ditemukan oleh Pokdarwis dalam keadaan kurang sehat dan penuh dengan caplak dan sempat dilakukan perawatan selama tiga hari," ujarnya dalam relis yang diterima Padangkita.com, Selasa (14/6/2022).

Pihaknya menganggap penyelamatan kelinci sumatra ini super prioritas. Tim WRU Seksi III yang dibantu oleh dokter hewan mengevakuasi kelinci sumatra tersebut ke Yayasan Kalaweit untuk dilakukan proses observasi selanjutnya dan perawatan intensif, Sabtu (11/6/2022)

"Namun, pada 12 Juni 2022 pukul 07.00 WIB, kelinci sumatra mengalami syok dan kejang-kejang. Selanjutnya mati pada pukul 12.30 WIB dan dilakukan nekropsi oleh tim medis Kalaweit," jelasnya.

"Diduga kematian kelinci sumatra ini karena luka di bagian punggung, infeksi, anemia, dan stres. Untuk itu, dilakuan upaya tes DNA, pengambilan sampel darah, pengambilan organ dalam, dan tubuh untuk diawetkan oleh laboratorium Biologi Unand," imbuhnya.

Ardi menerangkan, berdasarkan data IUCN, kelinci sumatra pada 2019, tidak memiliki data mencukupi dan hanya dilaporkan di Bukit Barisan Selatan, Bengkulu, dan Leuser.

BKSDA Sumbar pun bersama Biologi Unand, Yayasan Kalaweit dan Fakultas Kehutanan UMSB membentuk tim untuk mendokumentasikan, morfologi, darah, DNA, hingga pengecekan habitat.

Ardi menyampaikan terimakasih kepada Pokdarwis Saniangbaka yang telah berupaya untuk melakukan perawatan kepada satwa langka yang populasinya terus menyusut di habitatnya.

Dan ini adalah penemuan yang langka terjadi di hutan Sumbar," ungkapnya.

Baca Juga: Sedang Tunggu Durian Jatuh, Warga Solok Tiba-tiba Temukan Kelinci Sumatra

Sebelumnya, hewan langka tersebut ditemukan oleh sejumlah warga yang sedang menunggu durian jatuh di sebuah ladang di daerah tersebut, Selasa (7/6/2022). [fru]

Baca Juga

Konflik Beruang Madu di Solok Selatan, BKSDA Sumbar Pasang Perangkap
Konflik Beruang Madu di Solok Selatan, BKSDA Sumbar Pasang Perangkap
Harimau Sumatra Ditemukan Mati Terjerat Perangkap Babi di Agam
Harimau Sumatra Ditemukan Mati Terjerat Perangkap Babi di Agam
Taman Buaya Potensial Dikembangkan jadi Objek Wisata Baru di Sumbar
Taman Buaya Potensial Dikembangkan jadi Objek Wisata Baru di Sumbar
Tim BKSDA Sumbar Berhasil Evakuasi 2 Buaya Muara di Nagari Aia Bangis
Tim BKSDA Sumbar Berhasil Evakuasi 2 Buaya Muara di Nagari Aia Bangis
Buaya Muara Muncul di Pemukiman Warga Bungus Teluk Kabung, Tim BKSDA Sumbar Upayakan Penangkapan
Buaya Muara Muncul di Pemukiman Warga Bungus Teluk Kabung, Tim BKSDA Sumbar Upayakan Penangkapan
Di Depan Perantau Solok Saiyo Sakato, Mahyeldi Ungkap Potensi Alam Solok bagi Kemajuan Daerah
Di Depan Perantau Solok Saiyo Sakato, Mahyeldi Ungkap Potensi Alam Solok bagi Kemajuan Daerah