Riwayat Taman Renungan di NTT, Tempat Bung Karno Dapat Inspirasi Pancasila

Riwayat Taman Renungan di NTT, Tempat Bung Karno Dapat Inspirasi Pancasila

Presiden Jokowi dengan Ibu Iriana mengunjungi Taman Renungan Bung Karno, di Ende, NTT, Rabu (1/2/2022). [Foto: Dok. BPMI Setpres]

Kupang, Padangkita.com - Selepas memimpin jalannya Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2022 di Lapangan Pancasila, Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Presiden RI Jokowi beserta Ibu Iriana Jokowi mengunjungi Taman Renungan Bung Karno.

Diketahui, dalam sejarahnya, masa pengasingan Bung Karno di Ende berlangsung dari tanggal 14 Januari 1934 sampai dengan 18 Oktober 1938.

Waktu menjalani masa pengasingan, Bung Karno banyak menghabiskan waktunya untuk melakukan perenungan tepat di bawah pohon sukun bercabang lima yang ada di taman tersebut.

Menurut pengakuan Bung Karno dalam otobiografinya, tempat yang saat ini menjadi Taman Renungan Bung Karno adalah tempat di mana Bung Karno mendapatkan inspirasi tentang Pancasila yang kemudian diusulkan menjadi dasar bagi negara Indonesia merdeka.

"Ketika Bung Karno kembali ke Ende setelah dibuang kembali ke Bengkulu, 12 tahun setelah itu beliau datang kembali ke Ende sebagai seorang Presiden Republik Indonesia dan di hadapan ribuan penduduk Ende ketika itu beliau mengungkapkan bahwa ‘Di kota ini aku temukan lima butir mutiara dan di bawah pohon sukun ini kurenungkan nilai-nilai luhur Pancasila," kata Noncent W. Noi, penutur yang menjelaskan kepada Presiden Jokowi, Rabu (1/6/2022).

Saat itu, Bung Karno juga berpesan bahwa apabila di suatu masa pohon sukun tersebut mati, hendaklah ditanam kembali dengan pohon sukun yang baru. Dalam sejarahnya, pohon sukun yang pertama itu mati pada tahun 1972. Pemerintah ketika itu sudah mencoba untuk menanam, tetapi tidak tumbuh.

Selanjutnya, pada masa kepemimpinan Bupati Ende periode 1973-1983, Herman Joseph Gadi Djou, ia meminta kepada sahabat-sahabat Bung Karno yang masih hidup ketika itu untuk menanam kembali pohon sukun tersebut.

Peristiwa penanaman kembali itu terjadi pada tanggal 17 Agustus 1980 dan pohon sukun itu pun tumbuh hingga saat ini.

Baca Juga: DPP LDII Ingatkan Hari Lahir Pancasila, Momentum Membangun Peradaban di Bidang Moral

"Uniknya, Bapak Presiden Jokowi, pohon sukun ini tumbuh dengan lima cabang. Bagi orang Ende, Bapak presiden, ini membuktikan bahwa Ende memang benar-benar rahimnya Pancasila," ujarnya saat menerangkan sejarah Taman Renungan di NTT. [*/isr]

Baca Juga

Isu Komunis, Trauma Sejarah dan Masa Depan Bangsa
Isu Komunis, Trauma Sejarah dan Masa Depan Bangsa
Sejarah Stadion Utama Gelora Bung Karno dari Dulu hingga Kini  
Sejarah Stadion Utama Gelora Bung Karno dari Dulu hingga Kini  
LaNyalla Ingatkan 62 Kader Pemuda Pancasila di DPR dan DPD RI untuk ‘Kembalikan’ Pancasila
LaNyalla Ingatkan 62 Kader Pemuda Pancasila di DPR dan DPD RI untuk ‘Kembalikan’ Pancasila
Gubernur Mahyeldi Minta Masyarakat Meresapi Arti Pentingnya Pancasila dan UUD 1945
Gubernur Mahyeldi Minta Masyarakat Meresapi Arti Pentingnya Pancasila dan UUD 1945
Ketua DPD RI: Jangan Ada Pihak yang Berani Meninggalkan Pancasila
Ketua DPD RI: Jangan Ada Pihak yang Berani Meninggalkan Pancasila
Paparkan Konsep Kedaulatan Ekonomi, Ketua DPD RI Kutip Hadis
Paparkan Konsep Kedaulatan Ekonomi, Ketua DPD RI Kutip Hadis