Bupati mengatakan, ini adalah kali pertama para petani di Kecamatan Ranah Pesisir, menanam bawang merah dengan menggunakan bibit benih yang diambil langsung dari Sumatera Utara.
"Hari ini saya ikut melakukan panen bawang merah bersama para petani. Sebelumnya, para petani disini hanya menanam cabe, ketimun, kacang dan jagung. Ini baru pertama kalinya panen bawang merah dengan benih dari Sumatera Utara, dan hasilnya lebih bagus dan besar-besar," ujarnya.
Ia menambahkan, Dinas Pertanian akan berinovasi dengan para penyuluh pertanian untuk menyebarluaskan tanaman bawang merah ke beberapa wilayah di Pessel. Dirinya menegaskan Pemkab Pessel akan senantiasa mendukung program tersebut untuk dapat memulihkan perekonomian petani di Pessel.
"Nantinya Dinas Pertanian akan berinovasi dengan para penyuluh untuk disebarluaskan, dan kalau memang lebih menguntungkan untuk para petani akan kami dukung sepenuhnya supaya pemulihan ekonomi dan kesejahteraan para petani ini pasca pandemi menjadi lebih baik," ujarnya lagi.
Tidak hanya itu, terkait pemasarannya, kata Bupati, jika kuantitas dan kualitas bawang merah ini belum sesuai untuk menjadi komoditi ekspor. Maka tanaman bawang merah ini baru dapat mencukupi di pasar domestik saja.
"Kalau untuk diekspor kuantitasnya harus banyak, dan kami akan mendorong petani untuk menanam dengan skala banyak. Paling tidak ini bisa masuk ke dalam pasar domestik, karena masih bisa diserap dengan harga yang masih normal, tuturnya.
Diketahui, hasil panen bawang merah perdana ini mencapai 9 ton per hektar. Hasil panen ini dilakukan di tanah seluas seperempat hektar. [amn/isr]