"Penanganan infrastruktur di Kota Pariaman pasca bencana, Kota Pariaman itu dikenal sebagai etalase bencana, apapun jenis bencana ada di Kota Pariaman terkecuali bencana letusan gunung merapi," jelas Asrizal.
Lebih lanjut dikatakannya, sepuluh tahun terakhir bencana di Kota Pariaman itu hanya bencana lokal seperti longsor, abrasi, pohon tumbang dan yang skala besar bisa dikatakan tidak ada.
Namun dulu pernah terjadi bencana besar di Sumatera Barat pada tahun 2009 dimana Kota Pariaman juga terkena imbasnya yaitu bencana gempa bumi dimana diperkirakan 12.000 rumah rusak dan 72 orang meninggal.
"Kota Pariaman yang luasnya 73,3 km dengan panjang garis pantai 12 km sering terjadi abrasi dan gempa dengan berpotensi tsunami, upaya yang telah dilakukan ialah pencegahan dan kesiapsiagaan dengan membangun jalur evakuasi di tempat ketinggian ," terangnya.
Asrizal juga menambahkan, Kota Pariaman selama pandemi posisinya selalu plus, ini berkat kebijakan walikota pariaman yang tidak ingin masyarakatnya menganggur, lahan tidur harus diolah dengan tujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat di tengah pandemi. [*/isr]