Sungai Landia Kaya Potensi Wisata, Wagub Audy: Pengembangan Dimulai dari Masyarakat  

Sungai Landia Kaya Potensi Wisata, Wagub Audy: Pengembangan Dimulai dari Masyarakat  

Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy meninjau potensi wisata Nagari Sungai Landi, Kabupaten Agam. [Foto: Diskominfotik Sumbar]

Lubuk Basung, Padangkita.com – Wakil Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Audy Joinaldy meninjau Nagari Sungai Landia, Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam, Rabu (16/2/2022). Nagari Sungai Landia, adalah satu dari 14 nagari di Sumbar yang melaksanakan program pemajuan kebudayaan melalui program prioritas Dijten Kebudayaan Kemnedibudristek.

Terpilihnya Sungai Landia, tidak terlepas dari besarnya potensi budaya guna dikelola dalam ruang lingkup pemajuan kebudayaan nagari, serta pemanfaatan unsur-unsur budaya sebagai salah satu penggerak ekonomi.

Mengingat salah satu tujuan dari program tersebut, yaitu membangun potensi kebudayaan agar dapat dimanfaatkan untuk menyejahterakan masyarakat nagari itu sendiri.

Dalam kunjungan ke Sungai Landia, Wagub Audy Joinaldy didampingi Kadisbud Sumbar, Syafullah, Kadispar Luhur Budianda, Kadis PMD Amasrul, serta Sekda Agam, Edi Busti.

Di lokasi, Wagub Audy terkesan dengan keindahan alam, serta kreativitas budaya yang dimiliki masyarakat setempat. Ia mengatakan, kebudayaan dan pariwisata adalah dua hal yang saling bersinggungan, sehingga pengembangan nagari budaya sebagai desa wisata berbasis kebudayaan merupakan suatu keniscayaan.

"Sektor kebudayaan dan pariwisata biasanya selalu saling bersinggungan. Di Sumbar kita punya 14 nagari budaya yang bisa kita manfaatkan potensinya sebagai desa wisata. Insya Allah ini akan kita kembangkan, tentunya dengan tetap menjaga nilai-nilai kebudayaan yang dimiliki," ungkap Wagub Audy.

Menurut Wagub, sebagai penyumbang desa wisata terbanyak di tingkat nasional, serta peraih empat kategori juara Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021, pasar pariwisata selau terbuka lebar untuk destinasi baru di Sumbar.

Hanya saja, Audy menekankan, bahwa hal ini harus dimulai dari gerakan masyarakatnya sendiri. Sementara pemerintah, berperan sebagai katalisator, melakukan intervensi yang dibutuhkan untuk pembangunan dan pengembangan potensi nagari tersebut.

"Membangun nagari bukan hanya infrastruktur dan program, tapi yang utama adalah SDM-nya. Nagari harus didukung SDM dan pengorganisasian yang kuat. Ini hanya bisa dicapai dari kemauan masyarakatnya dulu, tidak bisa dipaksakan, harus masyarakat yang menggerakkan," ujar Audy.

"Kemudian baru kita lanjutkan dengan pembukaan paket-paket wisata budaya, kenalkan ke publik lewat media sosial. Saya yakin pasarnya selalu ada, asal masyarakat tau dan kita siap menerima kedatangan wisatawan," lanjut dia.

Pegiat pariwisata Sungai Landia, Sukra Maulana mengatakan pihaknya optimistis mendapat dukungan masyarakat setempat. Melalui kerja sama dengan warga ia bahkan telah membuka galeri sederhana tak jauh dari akses jalan menuju nagari.

Di tempat itu, foto-foto lawas Nagari Sungai Landia serta kerajinan tangan warga dipamerkan dan dijual, seperti lampia, tikuluak, baju kurung, dan ukiran-ukiran khas untuk dekorasi rumah, hingga makanan tradisional yang sudah mulai jarang dijumpai.

Tak hanya itu, di Sungai Landia juga masih terdapat kilangan tebu yang masih ditarik oleh kerbau dan tradisi ‘manjapuik batu’ yang bisa dijadikan wisata budaya sekaligus atraksi bagi pengunjung. Semua itu juga sudah ia tampilkan dalam festival pasar budaya yang digelar November tahun lalu.

"Potensi budaya ini sudah pernah kami tampilkan dalam festival pasar budaya yang kami adakan di sini tahun lalu, Alhamdulillah mendapat dukungan dari warga dan antusisame pengunjung cukup baik," katanya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Agam, Edi Busti menyampaikan, bahwa Sungai Landia memang memiliki panorama yang indah, demikian juga dengan kebudayaannya. Sayangnya, kata dia, potensi itu masih belum cukup dikenal masyarakat luas dan belum ramai dikunjungi.

Menurut Edi Busti, salah satu kendala yang dihadapi yaitu akses jalan menanjak cukup terjal menuju nagari.

Baca juga: Taman Bunga Puncak Tonang dan Kebun Jeruk Pak Bambang Bersiap Untuk ‘Visit Beautiful West Sumatra’

"Meski jalan di sini bagus, tapi tanjakannya cukup terjal, sehingga rawan terjadi kecelakaan. Tapi terkait akses jalan ke Sungai Landia ini sudah menjadi prioritas Pemerintah Kabupaten Agam, kita akan carikan solusinya," tutur Edi Busti. [*/pkt]

Baca Juga

Mahyeldi Kagum Kebersihan Pasar Balai Panjang Sungai Pua, Layak Jadi Contoh di Sumbar
Mahyeldi Kagum Kebersihan Pasar Balai Panjang Sungai Pua, Layak Jadi Contoh di Sumbar
Gunung Marapi Siaga, Pemkab Agam Terbitkan Surat Edaran
Gunung Marapi Siaga, Pemkab Agam Terbitkan Surat Edaran
Mahyeldi Serap Aspirasi Masyarakat Tiku Agam dalam Momen Minum Teh Talua Bersama
Mahyeldi Serap Aspirasi Masyarakat Tiku Agam dalam Momen Minum Teh Talua Bersama
Pemuda di Agam telah Hilang Sebulan, Mahyeldi Ansharullah Sampaikan Keprihatinan
Pemuda di Agam telah Hilang Sebulan, Mahyeldi Ansharullah Sampaikan Keprihatinan
Mahyeldi Dorong Fordeswita Jangkau Masyarakat hingga ke Nagari-nagari
Mahyeldi Dorong Fordeswita Jangkau Masyarakat hingga ke Nagari-nagari
Gubernur Mahyeldi Dorong Petani Sumbar Manfaatkan Perhutanan Sosial untuk Tingkatkan Kesejahteraan
Gubernur Mahyeldi Dorong Petani Sumbar Manfaatkan Perhutanan Sosial untuk Tingkatkan Kesejahteraan