Jakarta, Padangkita.com - Kualitas tol yang dibangun PT Waskita Karya (Persero) Tbk menjadi sorotan dalam rapat dengar pendapat Komisi VI yang digelar hari ini, Senin (14/2/2022).
Jalan tol yang tak mulus menjadi perhatian beberapa anggota dewan, salah satunya Anggota Komisi VI Fraksi Gerindra Andre Rosiade. Andre mengatakan, kualitas tol Waskita tak mulus membuat mobil bergoyang saat melintas.
"Kalau Mas Bimo (Wakil Ketua Komisi VI Aria Bima) pulang kampung itu kadang dia tidur tuh Pak. Mas Bimo suka tidur di mobil, tiba-tiba dia goyang-goyang 'Ah tolnya Waskita itu, Pejagan-Pemalang'. Nah itu tolnya bapak itu pak, karena jalannya goyang-goyang," kata Andre dalam rapat yang dihadiri Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono tersebut.
Andre juga membandingkan dengan pengerjaan dari tol lain.
“Jadi kalau agak mulus sedikit katanya Jasa Marga. Kalau gluduk-gluduk jalannya itu tolnya Waskita itu Pak. Jadi itu membedakan mana tolnya Waskita mana tolnya Jasa Marga di lintas Jawa," kata ketua DPD Gerindra Sumbar ini.
Andre Rosiade meminta agar kualitas tol Waskita diperbaiki. Tak hanya untuk di Jawa, Andre juga meminta agar kualitas tol di Sumatra juga ditingkatkan.
"Yang kedua juga tol yang di Palembang kemarin, Tol Sumatra, kualitasnya juga, itu bapak juga kalau nggak salah yang menyebabkan kecelakaan itu kan. Tolong kualitas jalan yang dibangun Waskita itu diperbaiki," katanya.
Dalam pertamuan itu juga diketahui, Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono menyebutkan, Waskita Karya menerima penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp7,9 triliun pada 2021 dan akan menerima PMN sebesar Rp3 triliun di tahun 2022. PMN tersebut digunakan untuk pembangunan 7 ruas tol Waskita.
Destiawan merinci, untuk PMN 2021 dengan total Rp7,9 triliun alokasinya yakni Tol Kayu Agung-Palembang-Betung Rp3,031 triliun, Bekasi-Cawang-Kampung Melayu Rp1,13 triliun, Cimanggis-Cibitung Rp623 miliar, dan Ciawi Sukabumi Rp637 miliar. Kemudian, Krian-Legundi-Bunder-Manyar Rp1,056 triliun, Pasuran Probolinggo Rp1,219 triliun dan Pejagan-Pemalang Rp204 miliar.
Sementara, PMN 2022 akan digunakan untuk tambahan penyelesaian Tol Kayu Agung-Palembang-Betung dengan nilai Rp2,004 triliun dan Ciawi-Sukabumi Rp 996 miliar.
"Di tahun 2022 Waskita akan menerima PMN sebesar Rp3 triliun untuk penambahan penyelesaian ruas Kayu Agung-Palembang-Betung dan Ciawi-Sukabumi," katanya.
Lebih lanjut, adapun progres Tol Kayu Agung-Palembang-Betung sepanjang 111,69 km ialah 63,92%. Seksi yang telah beroperasi Kayu Agung-Kramasan dengan panjang 42,50 km. "Kami targetkan selesai di Agustus 2023," katanya.
Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu sepanjang 16,78 km progresnya 97,14%. Saat ini, seksi yang telah beroperasi DI Panjaitan-Jakasampurna dengan panjang 11,90 km. Target tol selesai Juni 2022.
Progres Tol Cimanggis-Cibitung 81,79% dengan target rampung Januari 2023, Ciawi-Sukabumi 51,16% dengan target selesai Mei 2025, lalu Krian-Legundi-Bunder-Manyar 83,99% dengan target selesai Oktober 2022.
Baca juga: Hutama Karya Siapkan Dana Talangan Rp52 Miliar Ganti Rugi Lahan Jalan Tol Padang-Sicincin
Tol penerima PMN selanjutnya adalah Pasuran-Probolinggo dengan progres 74,06% yang ditargetkan rampung September 2022. Kemudian, Pejagan-Pemalang progresnya 100% dan telah beroperasi. [*/pkt]