Padang, Padangkita.com – Ada sedikit perbedaan pada jalur seleksi penerimaan mahasiswa baru (PMB) di Universitas Andalas (Unand) tahun 2022 ini. Perbedaan itu adalah soal perubahan nama salah satu jalur seleksi, yang sebelumnya disebut ‘Mandiri’ kini menjadi SIMA Mandiri.
Kecuali itu, lewat jalur SIMA Mandiri ini, kuota penerimaan mahasiswa baru juga berubah menjadi lebih banyak. Ini sejalan dengan perubahan status Unand yang kini telah menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum atau PTN-BH.
Sementara itu, dua jalur PMB tahun sebelumnya, yakni Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), tetap sama. Dengan demikian, jalur PMB Unand tahun ini adalah melalui SNMPTN, SBMPTN dan SIMA Mandiri.
Baca juga: Perguruan Tinggi Terbaik di Indonesia Versi 4ICU, Unand Peringkat 22 dan UNP Peringkat 37
Wakil Rektor (WR) I Unand Mansyurdin menjelaskan kuota penerimaan mahasiswa jalur SIMA Mandiri akan lebih banyak daripada penerimaan jalur Mandiri tahun sebelumnya.
“Untuk non PTN-BH maksimal 30 persen Mandiri, namun ketika PTN-BH komposisinya berubah, maksimal Mandiri 50 persen. Jadi untuk sekarang kita merencanakan 20 persen SNMPTN, 40 persen SBMPTN, dan 40 persen Mandiri (SIMA Mandiri),” ungkap Mansyurdin dikutip dari Genta Andalas.
Lebih lanjut Mansyurdin menjelaskan, SIMA Mandiri terdiri atas SIMA Akademik berdasarkan nilai UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer) dan SIMA Prestasi dari bakat minat yang berasal dari juara nasional.
Kemudian, SIMA Kerjasama yang meliputi daerah 3T (terdepan, terpencil dan tertingal), dan mahasiswa yang memiliki kemampuan akademik namun ekonomi kurang mampu (tercatat di Dinas Sosial), serta SIMA Internasional.
Terkait pergantian nama, Mansyurdin mengatakan perubahan tersebut dikarenakan kesan dari kata “Mandiri” dirasa kurang pas karena mandiri bukan kata baku di Dikti.
Selain itu, lanjut Mansyurdin, jalur Hafiz Quran akan dibuka dengan ketentuan untuk mahasiswa S1 sebanyak sepuluh juz, dan DIII sebanyak lima juz.
“Untuk DIII, kita juga akan buka jalur hafiz tapi hanya lima juz. Demikian juga dengan jalur prestasi tingkat kabupaten,” ujar Mansyurdin.
Mansyurdin juga menjelaskan akan dibuka kesempatan untuk mahasiswa yang ingin melanjutkan S2 namun terkendala biaya. Hal ini berdasarkan pakta integritas yang mengaharuskan Unand menerima minimal 20 persen mahasiswa tidak mampu dari semua jenjang.
“Bagi mahasiswa bidikmisi yang ingin lanjut S2 akan dibebaskan uang kuliahnya dengan syarat mampu lulus tepat waktu dan IPK 3,5. Sampai S3 juga bisa nantinya,” kata Mansyurdin.
Baca juga: Mau Kuliah di Unand? Ini Jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru dan Jadwalnya
Namun Mansyurdin menggarisbawahi, hal ini masih dalam perencanaan karena belum disetujui oleh Senat Akademik Universitas (SAU). [*/pkt]