Padang , Padangkita.com - Sungguh malang nasib Syamsinar, 52 tahun, warga Purus Baru,RT 02, RW 07, Kelurahan Purus, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang
Sudah berstatus janda dengan empat orang anak, namun juga tinggal di rumah yang sangat tidak layak huni. Sekarang, Syamsinar juga berjuang melawan penyakit diabetes dan hipertensi.
Untuk makan sehari-hari dia bergantung pada swadaya masyarakat sekitar karena tinggal sebatang kara, anak-anak sibuk dengan kehidupan masing-masing untuk memenuhi kebutuhan sendiri-sendiri.
Jika ada rezeki berlebih barulah janda malang tersebut dibantu oleh anaknya.
Suami Syamsinar telah berpulang dua tahun lalu, karena mengidap penyakit Paru-Paru yang lama bersarang di tubuhnya. Profesi almarhum semasa hidup sebagai buruh panggul Di Pasar Alai Padang.
Ketika ditemui penulis, Sabtu (22/1) di rumah tak layak huni itu, dengan lirih Syamsinar mengutarakan hidup yang dialaminya. “ Pak bantulah rumah saya, setiap ruangan bocor, dinding-dinding berbahan triplek sudah mengkerut bahkan ada yang lepas, setiap hujan turun saya tidak bisa tidur karena rumah tergenang air. Kebocoran sudah sangat parah di rumah ini," katanya.
Alamat rumah Syamsinar berada pada Jalan Rambai Nomor 113 Gang I Apa Basi, struktur bangunan terdiri dari dua kamar tidur satu ruang tamu, dan dapur terhubung langsung dengan kamar mandi.
Setiap ruangan, dari pantauan penulis, dipenuhi dengan ember-ember bekas tampungan air hujan.
Dengan kondisi rumah yang seperti itu, anak-anak Syamsinar yang belum berkeluarga lebih memilih tinggal menumpang di rumah teman bahkan kerabat.
Anak sulungnya telah memiliki keluarga bernama Khairiyah Ulfa, sekarang kehidupannya juga serba pas-pasan. Dengan itu, Ulfa tidak bisa berbuat banyak untuk membantu sang ibu.
Anak kedua bernama Irfan Fajar, dia sekarang tinggal bersama keluarga teman, sehari-hari Irvan bekerja serabutan. Terkadang menarik angkot, terkadang menjadi tukang angkat. Irfan hanya bisa memenuhi kebutuhan diri sendiri, untuk orang tua jika ada rezeki berlebih saja.
Anak ketiga bernama Ina bekerja disalah satu kedai Di Pasar Lubuk Buaya Padang, dia pun tinggal bersama kerabat Syamsinar, juga tidak bisa berbuat banyak untuk membantu.
Anak Bontotnya bernama Reza tengah menempuh pendidikan di SMAN 2 Padang, dengan situasi yang dihadapi keluarganya berdampak buruk terhadap kehidupan sekolahnya, Reza jarang masuk, bahkan terancam putus sekolah.
Dia pun demikian, berharap pada tetangga sekitar untuk makan dan jajan, sebenarnya Reza tinggal bersama Syamsinar karena kondisi rumah sangat tidak layak dia banyak menghabiskan waktu bersama teman-teman diluar bahkan tidur dirumah temannya.
“ Saya memang mendapatkan bantuan PKH dari pemerintah, karena yang ditanggung hanya anak saya satu, tentunya tidak mencukupi bagi kehidupan, untung ada tetangga yang memiliki perhatian, semoga para dermawan diluar sana bisa memberikan bantuan apapun terhadap saya, terutama untuk menutup kebocoran-kebocoran yang ada di rumah saya,” katanya.
Dia mengaku pernah mengajukan diri untuk mendapatkan bantuan bedah rumah, namun hingga saat ini belum ada tindak lanjut dari pihak terkait.
Sementara itu, Ketua RT 02 Purus Baru bernama Guslinda mengatakan benar Syamsinar merupakan warga saya yang patut untuk dibantu, sehari-hari memang diperhatikan masyarakat sekitar untuk sekedar makan.
Para dermawan yang ingin membantu bisa menghubungi pihak keluarga atau datang langsung ke rumah Syamsinar. Atau juga bisa menghubungi penulis yang tinggal di sekitar lingkungan Syamsinar pada nomor 081277231523.
Selama ini pihaknya terus memberikan pelayanan terhadap warga yang kesusahan, untuk mendapatkan bantuan dari dermawan maupun pemerintah. [isr]