Padang, Padangkita.com - Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumatra Barat (Sumbar) memberikan tanggapan soal Pemilihan Duta Generasi Berencana (Genre) Kota Padang 2022 yang menjadi perbincangan.
Pembina Genre Sumbar Perwakilan BKKBN Sumbar, Budi Mulya mengatakan, banyak warganet yang salah paham atau salah menafsirkan soal syarat surat keterangan bebas Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) yang tertera dalam dalam flyer Pemilihan Duta Genre Kota Padang.
Penafsiran salah dari warganet itu, kata dia, adanya pihak yang mengeluarkan surat tersebut. Padahal, lanjut Budi, surat tersebut adalah surat pernyataan pribadi bermaterai 10.000 yang menyatakan calon peserta yang akan ikut dalam ajang tersebut tidak pernah dan tidak akan terlibat dalam LGBT, dan jika terbukti akan dikeluarkan sebagai duta genre.
"Tentunya persyaratan ini tidak muncul begitu saja. Salah satunya adanya dorongan dari stakeholder dan masyarakat yang ada di Sumbar. Persyaratan tersebut sepertinya adalah upaya antisipasi agar tidak meluasnya perilaku menyimpang dari LGBT," ujarnya saat ditemui Padangkita.com di Kantor Perwakilan BKKBN Sumbar, Kamis (19/1/2022).
Budi menuturkan, Duta Genre adalah role model dan brand ambassador Program Genre bagi remaja lainnya. Duta Genre diharapkan dapat memberikan inspirasi dan semangat bagi remaja lainnya untuk terus berkreasi.
"Tentunya dalam pemilihan duta tersebut, Forum Genre Kota Padang berusaha untuk mencari role model terbaik yang dapat menjadi contoh seperti yang diharapkan oleh masyarakat di Kota Padang," jelasnya.
Menurutnya, Duta Genre memiliki peran strategis karena sifatnya dari, oleh, dan untuk remaja. Duta Genre diharapkan dapat membantu remaja lainnya di Kota Padang yang terlibat pernikahan dini serta seks menyimpang seperti LGBT dan Napza.
Selain itu, Duta Genre diharapkan bisa menyosialisasikan dan edukasi kesehatan reproduksi agar dapat mencegah hal-hal yang tidak diinginkan itu sesuai harapan masyarakat Kota Padang.
"Oleh karena itu, sudah pasti persyaratan Duta Genre ini tidak boleh melakukan pernikahan dini, seks menyimpang seperti LGBT dan Napza. Karena mereka menjadi pendidik sebaya ataupun konselor sebaya yang akan memberikan sosialisasi, edukasi, dan konsultasi kepada sebayanya," terang Budi.
Menurut dia, masyarakat Kota Padang memberikan apresiasi dengan adanya syarat ini dalam Pemilihan Duta Genre Kota Padang 2022 untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.
"Sesuai dengan penyataan (Menko Polhukam) Mahfud MD, bahwa kita menerima keadaan adanya LGBT. Yang kita kriminalisasi adalah perilaku atau penyimpangannya. Oleh karena itu, dalam hal ini, Duta Genre mempersyaratkan untuk menjadi role modelnya yang dihasilkan nanti dapat membantu perubahan perilaku atau penyimpangan yang terjadi tersebut," jelasnya lagi.
Meski demikian, ungkap Budi, bukan berarti Duta Genre anti dan membenci orang LGBT. Justu Duta Genre nantinya yang membantu perubahan perilaku atau penyimpangan yang terjadi.
Dia menerangkan, sudah banyak Duta Genre sebagai pendidik sebaya dan konselor sebaya yang memberikan dan mengarahkan remaja yang telah melakukan seks menyimpang menjadi remaja sehat tidak melakukan lagi seks yang menyimpang tersebut.
Baca Juga: Padang Trending di Twitter Gara-gara Surat Bebas LGBT Untuk Ikut Pemilihan Duta Genre 2022
"Masyarakat di Kota Padang sangat berharap tidak ada lagi kejadian penyimpangan seksual yang terjadi. Dengan adanya Duta Genre ini salah satu penggerak yang akan memberikan sosialisasi dan edukasi tidak hanya mengenai penyimpangan seksual tetapi juga mengkampanyekan tidak menikah di usia anak dan tidak menggunakan Napza," sebutnya. [fru/pkt]