Padangkita.com – Aksi mogok massal yang dilakukan ribuan pengemudi Go-Jek di Padang sejak Kamis (22/02/2018) menjadi berkah jadi pengemudi Grabike (ojek Grab). Sejumlah pengguna layanan Go-Jek terpaksa beralih menggunakan jasa Grabbike karena tidak bisa memesan Go-Jek.
Aidil, pengguna Go-Jek dari Andalas, mengaku terpaksa beralih ke ojek daring Grabbike karena tidak bisa memesan Go-Jek. Ia sudah berulang kali melakukan pemesanan ke Go-Jek, tetapi tidak ada pengemudi yang aktif.
"Karena Gojek tak beroperasi, saya terpaksa menginstall aplikasi Grab. Tadi sudah buka aplikasi Gojek, tapi tak ada driver yang aktif, namun GoCar banyak. Makanya, karena mendesak, saya akhirnya instal Grab, dan langsung pesan Grab,” ujarnya kepada Padangkita.com, Jumat (23/02/2018).
Aidil pun berharap aksi mogok yang dilakukan para pengemudi Go-Jek berakhir dan kembali beroperasi seperti biasa.
Hal yang sama juga diungkapkan Faisal, pengguna Go-Jek lainnya. Faisal terpaksa beralih menggunakan Grabbike, padahal sebelumnya ia telah mengisi saldo Go-Pay.
“Tadi malam saya terpaksa pesan Grab. Pesan ke Go-Jek tidak bisa, padahal saldo Go-Pay saya cukup banyak,” ujarnya.
Aksi mogok yang dilakukan para pengemudi Go-Jek seolah menjadi berkah bagi pengemudi Grab. Salah seorang pengemudi ojek Grab Roli Syaputra mengaku orderannya meningkat dalam dua hari ini.
“Selama dua hari ini full target-nya. Mudah dapat 14 poin (bonus Rp88 ribu). Kebanyakan penumpang beralih dari Go-Jek,” ujar Roli, Jumat (23/02/2018).
Ribuan pengemudi Go-Jek di Padang Sumatera Barat menggelar aksi mogok massal dengan mematikan aplikasi (off bid) dalam dua hari terakhir. Hal dilakukan karena para pengemudi sebagai mitra merasa keberatan atas sejumlah kebijakan yang diberlakukan manajemen Go-Jek.
Setidaknya, ada empat tuntutan yang dilayangkan para pengemudi o-Jek Padang yang mengatasnamakan Forum Komunikasi Driver Go-Jek Padang terhadap PT Go-Jek Indonesia.
Dikutip dari akun Instagram @gojeklubeg_padang, Jumat (23/02/2018), isi tuntutan tersebut, antara lain meminta PT Go-Jek Indonesia untuk: menyikapi surat yang dilayangkan droncom kepada Kantor Cabang Go-Jek Padang; menutup penerimaan/pendaftaran driver Go-Jek; (menjelaskan) alasan suspend yang tidak masuk akal/sepihak; dan mensejahterakan driver dengan tarif pemotongan yang sebenarnya, 20/80 persen (harga upah tidak sesuai).
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari PT Gojek Indonesia mengenai aksi yang dilakukan para pengemudi Go-Jek tersebut.