Painan, Padangkita.com – Warga yang terdampak banjir di Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), kini kekurangan air bersih. Selama ini, warga hanya mengandalkan air dari PDAM.
Banjir besar yang melanda kawasan itu ikut merusak jaringan PDAM sehingga tak mengalir lagi. Kini, warga hanya mengandalkan air sumur yang tidak terdampak banjir dan ada yang terpaksa membeli air isi ulang.
Anehnya, menyangkut air bersih ini, belum ada tindakan untuk segera mengetasinya. Warga pun menyayangkan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Langkisau yang tak sigap membantu korban banjir.
Jika jaringan belum selesai diperbaiki, warga berharap PDAM bisa memasok air bersih menggunakan mobil tangki.
"Ini mereka diam saja. Kami sebagai warga sangat kecewa dengan pelayanan PDAM. PDAM lepas tanggung jawab. Kalau bisa evaluasi saja jabatan direkturnya, kalau tidak mampu pecat saja dari jabatannya," kata Yaparudin, warga Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan, kepada Padangkita.com Minggu (19/12/2021).
Aktivis lingkungan ini menambahkan, pascabanjir melanda Tapan, mayoritas warga membeli air bersih ke depot air minum untuk kebutuhan mandi dan untuk di minum.
"Belum ada tindakan dari PDAM selaku perusahaan milik daerah, seyogianya pemerintah sudah turun tangan membantu kesulitan warga," ujarnya.
Menurut Yapar, bantuan dan atau akses air bersih adalah hak dasar setiap warga yang harus dipenuhi pemerintah. Namun, sangat disayangkan, di tengah penderitaan warga akibat banjir, kini harus menghadapai masalah air bersih.
"Seperti yang kita tahu, manusia tidak bisa hidup tanpa air. Kalau air kotor yang diminum tentu berdampak buruk terhadap kesehatan warga," ungkapnya.
Baca juga: 10 Kecamatan di Pessel Dilanda Banjir, 1.091 Rumah Terdampak
Maka dari itu, kata dia, Pemkab Pessel wajib menyediakan air bersih untuk semua warganya yang terdampak bencana banjir. Padangkita.com yang mencoba mengonfirmasi soal air bersih ini melalui telepon, hingga berita ini dirampungkan belum berhasil tersambung dengan pihak PDAM. [amn/pkt]