Jakarta, Padangkita.com – Organisasi kesehatan dunia atau WHO baru-baru ini mendeklarasikan nama baru untuk varian Covid B.1.1.529. bernama Omicron. Menurut para ahli, varian ini memiliki risiko menularkan infeksi lebih tinggi.
"Jenis baru ini memiliki banyak mutasi, beberapa di antaranya cukup mengkhawatirkan. Beberapa kasus sebelumnya menunjukkan risiko penularan infeksi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan jenis yang sama-sama mengkhawatirkan," ungkap WHO melalui seperti dilansir NEWS.com.
Omicron diprediksi memiliki tingkat penyebaran yang lebih cepat. Diketahui, jenis virus ini ditemukan pertama kali di Belgia dan dibawa oleh pelancong dari Afrika. Semenjak itu, Belgia langsung menutup negara mereka bagi warga Afrika.
Langkah ini juga langsung diikuti oleh AS. Mereka bahkan menolak kedatangan warga dari 8 negara Afrika. Namun warga AS yang datang dari negara tersebut masih diperbolehkan masuk. Hal serupa juga dilakukan oleh Kanada.
Omicron juga disebut sudah mulai menyebar ke Israel. Virus ini dilaporkan dibawa oleh wisatawan dari Malawi, Afrika bagian Selatan. Hingga saat ini Kementerian Kesehatan Israel masih menelusuri siapa saja yang pernah kontak dengan pasien dengan Omicron ini.
Menanggapi lebih lanjut, Israel juga memberlakukan larangan perjalanan dari dan ke beberapa negara Afrika. Mereka yang datang dari beberapa negara Afrika seperti South Africa, Lesotho, Botswana, Zimbabwe, Mozambique, Namibia dan Eswatini juga diwajibkan melakukan isolasi 14 hari terlebih dahulu.
Baca juga: Kepala Dinas Kesehatan Payakumbuh Jadi Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Dana Covid-19
Pihak Israel melaporkan bahwa varian baru Covid-19 Omicron bisa dilihat setelah hari ke-8 karantina, setelah sebelumnya, pasien menjalani empat kali tes PCR. Data juga menyebutkan pasien sebelumnya telah menerima 2 dosis vaksin Pfizer. [*/pkt]