Padang, Padangkita.com - Pemerintah Kota (Pemko) Padang menganggarkan Rp60 miliar untuk pelebaran akses jalan ke Terminal Tipe A Anak Air, Koto Tangah.
"Kita telah menganggarkan pelebaran akses jalan akses dari dan ke terminal yang rencanannya dimulai pada tahun 2022," kata Wali Kota Padang Hendri Septa ketika menyambut kunjungan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi diTerminal Anak Air, Sabtu (20/11/2021).
"Kita mulai dengan anggaran sebesar Rp10 miliar, kemudian untuk finalisasi Rp50 miliar pada 2023," tambahnya.
Hendri Septa menegaskan, Pemko Padang siap mendukung Kemenhub untuk membuat terminal ini semakin menarik bagi masyarakat.
"Semoga dengan kehadiran bapak menteri dalan memberikan arahan kepada kami untuk perbaikan terminal ini ke depan lebih baik," tambahnya.
Sekadar diketahui, Terminal Anak Air merupakan terminal termegah yang ada di Pulau Sumatra. Terminal regional ini terdiri atas tiga lantai dan mirip bandar udara serta memiliki 20 lajur.
Terminal dibangun di lahan sekitar empat hektare dan direncanakan beroperasi 24 jam, diperkirakan bisa menampung ratusan bus dalam sehari.
Terminal ini dibangun sejak 2018 dan selesai pada 2019. Sedangkan pada 2020 dan 2021 memasuki tahap pemeliharaan.
Pembangunan terminal ini telah menghabiskan dana sebesar Rp70 miliar bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Selain itu, di lantai satu dan dua terminal juga terdapat lebih dari 20 toko untuk usaha mikro, kecil, dan menengah yang bisa dimanfaatkan penumpang atau sopir bus untuk berbelanja dan membeli keperluan.
Sedangkan di lantai tiga terdapat shelter yang bisa digunakan masyarakat sebagai tempat evakuasi dan mitigasi bencana tsunami, serta sebagai tempat untuk menggelar rapat dan pertemuan.
Selain nyaman dan bersih, terminal bus tipe A Anak Air juga ditunjang oleh layanan transportasi dari TransPadang sebagai akses bagi penumpang menuju dan keluar terminal.
Baca juga: Melihat Dari Dekat Terminal Anak Air Padang yang Semegah Bandara
Terminal ini juga telah diuji coba pada 1 Oktober lalu. Namun demikian, hingga kini terminal belum beroperasi optimal, karena sejumlah persoalan, di antaranya sarana dan prasarana kemudahan akses menuju terminal. [*/pkt]