Padang, Padangkita.com - Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) mengekspor sejumlah komoditas produk pertanian unggulan ke sejumlah negara di Asia, Eropa, Afrika, dan Amerika senilai Rp383,8 miliar.
Komoditas produk pertanian tersebut antara lain kayu manis, sawit, karet, pinang, pala, gambir, biji kopi, petai cina, kecombrang dan jengkol.
"Ini adalah bukti bahwa sektor pertanian menjadi salah satu sektor yang tetap bisa bertahan dan mendukung perekonomian daerah di tengah pandemi," kata Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah di Istana Gubernur Sumbar, Sabtu (14/8/2021).
Dia mengatakan ekspor produk pertanian ke berbagai belahan dunia harus ditingkatkan. Salah satu caranya dengan memperkuat hilirisasi produk pertanian di daerah sehingga yang diekspor bukan lagi komoditas "mentah".
"Kayu manis misalnya. Kebutuhan di negara tujuan itu adalah yang sudah diolah menjadi bubuk. Demikian juga dengan karet. Kalau kita bisa membawa investor untuk membangun pabrik di Sumbar, nilai produknya tentu akan lebih tinggi," ujarnya.
Ke depan, organisasi perangkat daerah (OPD) terkait ditugaskan untuk mulai mempersiapkan program untuk hilirisasi produk pertanian seiring dengan visi misi yang dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026 yang juga fokus pada sektor pertanian.
Lebih lanjut, Mahyeldi mengatakan sejalan dengan upaya meningkatkan volume ekspor, harus didukung pula dengan ketersediaan pelabuhan laut yang memadai. Pelabuhan Teluk Bayur cocok dengan deskripsi itu tetapi saat ini masih ada kendala yaitu ukuran crane yang kecil sehingga tidak bisa mengangkat kontainer besar.
"Kita berharap Pelindo II bisa mencarikan solusi hal ini sehingga ekspor produk asal Sumbar bisa berjalan dengan baik," ujarnya.
Pelepasan ekspor produk pertanian Sumbar itu merupakan rangkaian dari program Merdeka Ekspor berupa ekspor komoditas pertanian secara nasional yang dilepas secara langsung oleh Presiden Joko Widodo.
Presiden dalam kesempatan itu mengungkapkan ekspor komoditas pertanian secara serentak melalui 17 pintu ekspor di bandara dan pelabuhan laut di berbagai daerah adalah momentum penguatan ekspor pertanian Indonesia dan menandai kebangkitan ekonomi nasional di tengah pandemi.
Dia berpesan agar ke depan bupati/wali kota terus menggali potensi ekspor di daerah masing-masing sekaligus memberikan penguatan kepada petani di tingkat bawah. Penguatan itu selain permodalan juga penguasaan teknologi dan mekanisasi.
Baca juga: Sumbar Sumbang 80 Persen Produksi Gambir Nasional untuk Ekspor Pasar Mancanegara
"Berikan akses permodalan dan penguasaan teknologi kepada mereka agar bisa mengembangkan kualitas produk menjadi lebih baik. Saya sudah sampaikan kepada direktur utama sejumlah perbankan di Indonesia untuk memberikan perhatian khusus bagi sektor pertanian ini," katanya. [fru/pkt]