Vaksinasi Itu Penting, Ini Cara Mengatasi Cemas terkait Vaksin Covid-19

Vaksinasi Itu Penting, Ini Cara Mengatasi Cemas terkait Vaksin Covid-19

Ilustrasi: Canva.com/74Images

Padang, Padangkita.com - Vaksinasi merupakan salah satu upaya untuk mengendalikan pandemi Covid-19. Meski demikian, masih ada saja sebagian masyarakat yang enggan menjalani vaksinasi karena mengalami kecemasan berlebihan dengan vaksin.

Mereka menganggap vaksin tidak aman atau berbahaya bagi tubuh. Mereka ada juga yang menganggap vaksin Covid-19 sama dengan Covid-19 itu sendiri. Padahal, informasi tersebut tidak benar karena vaksin sudah melalui serangkaian uji klinis oleh pemerintah sehingga layak dan aman digunakan.

Dosen psikologi Universitas Andalas (Unand), Amatul Firdausa Nasa mengatakan kecemasan masyarakat untuk melakukan vaksinasi adalah wajar. Hal tersebut karena pandemi Covid-19 merupakan kondisi yang baru dialami oleh masyarakat dalam dua tahun terakhir.

Akibat pandemi, banyak perubahan yang terjadi dalam kehidupan. Kecemasan pun datang seiring dengan berbagai informasi yang simpang-siur beredar di masyarakat, khususnya di media sosial, termasuk vaksinasi.

"Wajar jika kita merasa cemas. Kita menghadapi kondisi yang tidak pasti di masa pandemi ini dan banyak perubahan tang terjadi dalam kehidupan, serta adanya hal-hal baru tang bermunculan tentunya membuat kita merasa cemas. Salah satunya adalah vaksinasi," ujarnya saat menjadi pemateri dalam webinar KKN Unand, Kamis (5/8/2021).

Dia menuturkan banyaknya spekulasi yang muncul di masyarakat terkait vaksin disebabkan karena informasi yang simpang-siur tersebut kebanyakan bersifat negatif. Alhasil, masyarakat pun khawatir dengan keamanan vaksin itu sendiri.

"Padahal sebenarnya apa pun jenis vaksinnya, jika sudah direkomendasikan oleh pemerintah, berarti sudah aman karena sudah melalui proses uji coba," jelas Amatul.

Dia mengatakan memang vaksin kadang membawa efek samping terhadap tubuh setelah proses penyuntikan. Namun, efek samping itu hanya berlangsung sebentar. Masyarakat perlu tahu dan memahami apa dampak vaksin yang muncul setelah itu, yakni bisa mengurangi risiko tertular virus.

Untuk mengatasi kecemasan terhadap vaksin, Amatul pun memberikan sejumlah tips. Pertama, masyarakat harus menghadapi kecemasan tersebut dengan cara tetap melakukan vaksinasi, bukan malah dihindari.

Masyarakat diminta untuk rajin mencari informasi soal vaksinasi Covid-19. Informasi itu harus didapatkan dari sumber yang terpercaya seperti keterangan pakar atau lembaga kredibel, bukan dari media sosial yang tidak jelas kebenarannya.

"Rajin cari informasi. Dengan banyaknya informasi dapat membantu menurunkan kecemasan. Informasi itu harus dari sumber yang terpercaya agar tidak meningkatkan kecemasan kita," sampai Amatul.

Cara lainnya, kita harus menyadari dan menghindari pikiran negatif yang muncul. Banyak dari kita yang takut divaksin karena vaksin dapat menyebabkan "ini" dan "itu". Padahal, anggapan tersebut hanya ada dalam pikiran kita dan belum tentu terjadi.

Upaya selanjutnya jika masih mengalami kecemasan untuk divaksin, bicarakan dengan orang-orang terdekat yang bisa dipercaya dan mau mendukung kita untuk divaksin.

"Saat cemas untuk divaksin, kita bisa komunikasi dengan orang-orang terdekat agar bisa mendapatkan dukungan untuk mendapatkan rasa aman atau diyakinkan,"

Lebih lanjut, Amatul menyarankan agar kita mencari motivasi diri sebenarnya apa alasan kuat kita sehingga mau divaksin. Saat kecemasan datang, ingat kembali alasan tersebut. Dengan demikian, kita pasti akan ikut vaksinasi.

"Misalnya, alasan kuat saya mau divaksin agar tidak menjadi pembawa virus ke orang tua saat saya pulang ke rumah," terangnya.

Sementara, dosen Fakultas Kedokteran Unand, dr Linosefa mengatakan vaksinasi merupakan salah satu ikhtiar untuk mengendalikan pandemi Covid-19, selain memperbanyak melakukan testing, tracing, dan tracking, memperkuat pelayanan di rumah sakit, melakukan penegakan hukum, dan sebagainya.

Vaksinasi bertujuan membentuk sel pengingat di dalam tubuh yang bersifat spesifik terhadap bahan atau dari virus yang diberikan.

"Jika kita terinfeksi oleh virus pasca-vaksinasi, maka tubuh dengan cepat akan mengidentifikasi virus yang masuk dan melawannya," terangnya.

Linosefa menjelaskan vaksinasi merupakan bagian dari proses pencapaian herd imunity atau kekebalan kelompok. Artinya, semakin banyak masyarat yang melakukan vaksinasi, maka penyebaran penyakit bisa terhambat secara drastis.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumbar, per 4 Agustus 2021 pukul 17.00 WIB, vaksinasi Covid-19 di Sumbar telah mecapai angka 627.728 orang untuk tahap pertama dan 247.513 orang untuk tahap kedua. Sementara, total sasaran vaksinasi di Sumbar yaitu 4.408.509.

Kepala Dinkes Sumbar Arry Yuswandi, dalam wawancara yang dilakukan Padangkita.com, mengakui masih ada yang enggan untuk divaksin karena meragukan efektivitas dari vaksin Covid-19. "Tetaplah ada. Karena memang ada yang belum mendapatkan informasi secara detil," jelasnya.

Baca Juga: Dinkes: Sudah 4.191 Nakes di Sumbar Terpapar Covid-19 Sepanjang Pandemi

Pihaknya pun terus melakukan sosialisasi dan meberikan pemahaman kepada masyarakat agar bersedia divaksin. Dia menerangkan, secara umum, di Sumbar, tidak ada masyarakat yang mengalami Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi dengan gejala berat setelah divaksin. [fru]

Baca Juga

Surat Persetujuan Vaksinasi Covid-19 Untuk Anak 6-11 Tahun di Tanah Datar Dipersoalkan
Surat Persetujuan Vaksinasi Covid-19 Untuk Anak 6-11 Tahun di Tanah Datar Dipersoalkan
Omicron Meningkat, Ketua DPRD Pasbar Erianto Imbau Warga Lengkapi Vaksinasi Booster Covid-19
Omicron Meningkat, Ketua DPRD Pasbar Erianto Imbau Warga Lengkapi Vaksinasi Booster Covid-19
Ketua DPRD Pasbar Laksanakan Vaksinasi Bersama Warga Mahakarya
Ketua DPRD Pasbar Laksanakan Vaksinasi Bersama Warga Mahakarya
Padang Aro, Padangkita.com - Pemkab Solsel terus berupaya untuk mencapai target vaksinasi Covid-19 80 persen hingga akhir tahun.
Masih Tunggu Hasil Uji Klinis, Ini Fakta Seputar Melepuhnya Kulit Warga di Pessel Usai Disuntik Vaksin Covid-19
Kota Padang Mulai Vaksinasi Covid-19 Untuk Anak SD Usia 6 – 11 Tahun
Kota Padang Mulai Vaksinasi Covid-19 Untuk Anak SD Usia 6 – 11 Tahun
Gerai Vaksinasi di Kejari Pasbar, Siswa Dapat Paket Perlengkapan Sekolah
Gerai Vaksinasi di Kejari Pasbar, Siswa Dapat Paket Perlengkapan Sekolah