Padang, Padangkita.com – Memasuki hari ke-4 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di 3 kota di Sumatra Barat (Sumbar), kasus harian infeksi Corona (Covid-19) melonjak tajam dan mencatat rekor baru.
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Sumbar, melaporkan kasus infeksi Corona, Jumat (16/7/2021) bertambah 1.006 orang. Secara kumulatif, jumlah total kasus Covid-19 di Sumbar telah mencapai 60.072 orang. Tambahan kasus harian ini dilaporkan oleh semua daerah, kecuali Kota Sawahlunto.
Selain Kota Padang yang memang menjadi episentrum kasus tertinggi, sejumlah daerah juga mengalami lonjakan kasus. Antara lain Kabupaten Agam, Kota Bukittinggi, Pesisir Selatan, dan Padang Pariaman.
Berikut rincian tambahan kasus harian Covid-19 di Sumbar sebagaimana dilaporkan Satgas Covid-19 Sumbar, Jumat (16/7/2021):
- Kota Padang 511 orang
- Kota Padang Panjang 52 orang
- Kota Bukittinggi 81 orang
- Kota Payakumbuh 11 orang
- Kota Solok 7 orang
- Kota Pariaman 23 orang
- Kabupaten Pasaman 7 orang
- Kabupaten Padang Pariaman 41 orang
- Kabupaten Agam 62 orang
- Kabupaten Limapuluh Kota 25 orang
- Kabupaten Solok 25 orang
- Kabupaten Tanah Datar 22 orang
- Kabupaten Sijunjung 8 orang
- Kabupaten Pesisir Selatan 86 orang
- Kabupaten Kep. Mentawai 11 orang
- Kabupaten Pasaman Barat 11 orang
- Kabupaten Dharmasraya 9 orang
- Kabupaten Solok Selatan 14 orang
Tambahan 1.006 kasus baru ini berdasarkan pemeriksaan 4.300 spesimen oleh tim Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dan Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner Wilayah II Baso, Agam.
Jika dihitung Positivity Rate (PR) atau tingkat temuan kasus, berarti di angka 23,39%. Jauh lebih tinggi dari yang ditoleransi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mematok batas aman PR pada angka 5%.
Diketahui, PPKM Darurat di Sumbar telah diberlakukan efektif di 3 kota sejak 13 Juli lalu. Kota yang menerapkan PPKM Darurat tersebut adalah Kota Padang, Kota Padang Panjang dan Kota Bukittinggi.
Lonjakan kasus Corona di Sumbar sejak dua pekan terakhir diduga kuat akibat telah menyebarnya varian baru Corona, Delta (B. 1.617). Virus varian baru ini 6 kali lebih menular dari virus Corona varian Alpha sebelumnya.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Sumbar Melonjak saat PPKM Darurat, Epidemiolog Unand Bilang Begini
Karena tingkat penularan virus Delta yang tinggi, kini para ahli kesehatan menyarankan tak cukup hanya menggunakan satu lapis masker, tetapi mulut dan hidung harus dilapisi dua masker medis. Selain itu, tentunya juga menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas. (*/pkt)