Padang, Padangkita.com - Juru Bicara (Jubir) Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumatra Barat (Sumbar) Jasman Rizal menyebutkan bahwa Varian Delta sudah masuk Sumbar.
Varian Delta, kata Jasman, merupakan varian dari Virus Corona yang paling berbahaya yang pertama kali ditemukan di India.
Bahkan, jelas Jasman, Varian Delta sangat mudah menular ke siapa saja. "Virus corona varian Delta sudah masuk Sumatera Barat, kita harus waspada," ujar Jasman dikutip dari rilis yang diterbitkan di Fanpage Diskominfo Kota Padang, Rabu (7/7/2021).
Riset sejauh ini, jelas Jasman, bahwa Covid-19 varian Delta memiliki tingkat penularan lebih tinggi hingga 40 persen dibandingkan virus Corona varian Alpha.
"Salah satu teori menyebutkan, bahwa protein pada permukaan varian Delta lebih mudah menyatu dan berbaur dengan sel manusia, sehingga membuat virus tersebut lebih mudah mengalahkan sistem kekebalan tubuh dan menginfeksi manusia," ungkapnya.
Lalu, kata Jasman, Varian Delta juga memiliki tingkat keparahan yang lebih tinggi. Cukup banyak pasien positif Covid-19 varian Delta yang membutuhkan perawatan di rumah sakit daripada pasien Covid-19 varian lain.
"Varian Delta dapat menimbulkan komplikasi yang lebih parah pada pasien lansia atau yang memiliki penyakit penyerta sebelumnya, seperti diabetes, hipertensi, atau asma. Varian baru ini juga lebih mudah menginfeksi anak-anak, remaja, dan orang dewasa di bawah usia 50 tahun," paparnya.
Menurut Jasman, beberapa hari ini, angka positif Covid-19 berada di angka ratusan. Untuk Sumbar dalam sehari, mencapai 500 orang.
Sementara, untuk Kota Padang, ucap Jasman, mencapai dua ratus hingga tiga ratusan orang per hari. "Angka ini membuat Sumatra Barat menjadi daerah tertinggi ketiga di nasional," ulasnya.
Terkait hal itu, Jasman mengimbau agar masyarakat segera divaksin, karena vaksin bisa menyelamatkan diri dari bahaya virus corona. "Jika ingin selamat, segeralah vaksin," katanya.
Terkait efektifitas vaksin, kata Jasman, vaksin jenis Astrazeneca lebih cepat membentuk antibody. Begitu disuntik, sebulan setelah itu akan terbentuk antibody yang dapat melawan virus. Namun sehari setelah suntik vaksin jenis ini, seseorang akan merasakan demam.
Baca juga: Ledakan Kasus Corona di Sumbar Diduga Kuat Akibat Varian Delta, Ini Temuan dr Andani
"Kalau vaksin Sinovac butuh waktu tiga bulan untuk kemudian terbentuk antibody," katanya. [*/zfk]