Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Rentetan gempa yang terjadi belakangan menandakan segmen Sianok melepaskan energi secara perlahan
Padang, Padangkita.com - Sepanjang Kamis (21/5/2021) hingga Minggu (23/5/2021), setidaknya telah terjadi lebih dari 10 kali gempa bumi dengan kekuatan atau magnitudo (M) beragam di Sumatra Barat (Sumbar).
Rentetan gempa tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Sumatra segmen Sianok. Meskipun kekuatannya kurang dari M 5, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat agar tetap waspada.
Rentetan gempa yang terjadi belakangan menandakan segmen Sianok melepaskan energi secara perlahan. Lalu, apa itu Segmen Sianok?
Segmen Sianok merupakan bagian Sesar Besar Sumatera. Segmen ini, terletak pada posisi 0,7° LS s/d 0,1° LU. Panjang Segmen Sianok adalah 90 km, merentang dari tepi Danau Singkarak sampai garis khatulistiwa.
Segmen ini memiliki lebar 10 km di dekat barat daya Gunung Merapi dan 18 km di Danau Singkarak. Morfologi segmen Sianok dapat dengan dilihat dari foto udara dan peta tofografi berupa struktur kelurusan yang membentang dari daerah Kumpulan di Bonjol sampai ke ujung utara Danau Singkarak.
Menurut catatan sejarah, segmen Sianok pernah memicu dua gempa bumi besar, yaitu pada 1 Oktober 1822 dan 4 Agustus 1926. Dua gempa tersebut tercatat memiliki kekuatan magnitudo 7.
Terakhir, gempa bumi di zona Segmen Sianok yang cukup besar terjadi pada 6 Maret 2007, terdiri dari dua kali gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 6,4 dan 6,3. Gempa mengakibatkan kerusakan di Batusangkar, Padang Panjang, dan Solok
Segmen Sianok hanya salah satu dari segmen Segmen Patahan Sumatra lainnya yang ada di Sumbar.
Menurut pakar gempa Ade Edward dalam laporannya pada tahun 2013, ada tujuh Segmen Patahan Sumatra yang teradapt di wilayah Provinsi Sumatra Barat.
Ketujuh segmen tersebut yakni Segmen Siulak, Suliti, Sumani, Sianok, Sumpur, Barumun, dan Angkola. [den/pkt]